Tak Seperti Kartun Disney, Kisah Pocahontas Ternyata Jauh dari Kata Romantis dan Lebih Menyedihka
Kisah cintanya dengan Kapten Smith menjadi sesuatu yang romantis dan membuat siapapun ingin merasakan hal serupa.
Menurut cerita yang ditulis dan dipromosikan John Smith, ia dibawa di depan Kepala Powhatan untuk dieksekusi (demikian menurutnya).
Kepalanya ditempatkan di antara dua batu, ketika Pocahontas bergegas masuk untuk menyelamatkannya dengan menempatkan kepalanya sendiri di atas kepalanya.
Namun peneliti sejarah meragukan ucapan Kapten Smith.
Versi Smith disangkal dalam The True Story of Pocahontas: The Other Side of History, yang diterbitkan pada 2007 oleh Dr Linwood "Little Bear" Custalow dan Angela L Daniel “Silver Star” dan berdasarkan sejarah lisan suku Mattaponi.
Baca: Pangeran Edward, Putra Bungsu Ratu Elizabeth II Hanya Dapat Gelar Kebangsawanan Rendah, Alasannya?
Dalam versi yang sebenarnya, Powhatan dengan tulus menyukai Kapten Smith dan ritual dengan batu itu dimaksudkan sebagai upacara penyambutan.
Pocahontas tidak akan hadir, meskipun dia anak perempuan kepala suku, karena dia terlalu muda.
Menurut Custalow dan Daniel, Smith tidak bertemu Pocahontas sampai ia datang bersama orang-orangnya untuk mengantarkan makanan ke Jamestown.
Dalam dua tahun, hubungan antara penduduk asli Amerika dan penjelajah Inggris memburuk.
Para pendatang yang kelaparan membutuhkan lebih banyak makanan sementara penduduk asli Amerika tidak bisa menyediakannya.
Legenda lain mengatakan, Pocahontas berlari melalui hutan sendirian untuk memperingatkan John Smith jika dirinya dalam bahaya.
Smith mengklaim Pocahontas dua kali menyelamatkan hidupnya dalam bukunya 1624 Jenderal Historie of Virginia.
Sekitar 1610, Pocahontas yang saat itu sekitar 14 tahun, menikah dengan Kocoum, dari suku Patawomeck.
Keduanya memiliki seorang anak, menurut beberapa sumber.
Baca: Wanita Berjenggot Ini Dulu Sering Dibully, Inilah Harnaam Kaur Inspirator tentang Body Positivity