Pussy Riot yang Terobos Lapangan saat Final Piala Dunia Bukan Kelompok Punk Sembarangan
Tapi karena adanya kecaman dari dunia internasional, parlemen Rusia, Duma, akhirnya membebaskan mereka pada Desember 2013.
Di sisi lain, Pussy Riot mendapat dukungan dari banyak pihak di dunia internasional.
Pejabat pemerintahan dari berbagai negara dan artis internasional mengkritik cara Pemerintah Rusia menangani Pussy Riot.
Mereka beranggapan Pemerintah Rusia kurang memiliki pengertian untuk seni dan kebebasan pendapat.
Dapat penghargaan internasional
Seperti disinggung di awal, karena aksi-aksinya, dunia internasional banyak yang melirik keberadaannya.
Pada November 2014 lalu, dua anggota Pussy Riot memenangkan Hannah Arendt Prize lantaran sikap politik mereka melawan pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Hannah Arendt Prize sendiri merupakan ajang penghargaan yang dibuat untuk menghormati ilmuwan politik berdarah Yahudi, Hannah Arendt, yang lahir di Hanover, Jerman, pada awal abad ke-20.
Pada 2012, Nadezhda Tolokonnikova dan Maria Alyokhina dijatuhi hukuman kerja wajib di sebuah kamp penjara setelah melakukan pertunjukan di altar utama Katedral Kristus Juru Selamat, Moskow.
Baca: Gundukan Tanah Bertabur Bunga Muncul di Lapangan Bola, Saat Digali Ini Isinya
Pertunjukan yang mereka sebut sebagai “doa punk” itu bertepatan dengan kampanye kemenangan Vladimir Putin yang terpilih sebagai presiden Rusia.
Rencananya, keduanya akan dibebaskan pada 2014.
Viral Perawat Dianiaya Keluarga Pasien, Dijambak dan Dipukuli, HP Orang yang Merekam Juga Dibanting |
![]() |
---|
Inilah Lucky Matuan Eks Prajurit TNI Membelot ke KKB Papua, Pengkhianat Akan Ditindak Tegas |
![]() |
---|
Warga Langsa Tertipu Investasi Bodong Ratusan Juta, Serahkan Mobil CRV dan Uang, Begini Ceritanya |
![]() |
---|
Setelah Imam Membaca Al-Fatihah, Haruskah Makmum Membacanya Lagi? Berikut Penjelasan UAS |
![]() |
---|
Kisah Wanita Perancis Bertemu Jodoh di Banda Aceh hingga Memantapkan Diri Memeluk Islam |
![]() |
---|