Menilik Sejarah Api Abadi Mrapen yang Dipakai untuk Asian Games

Mulai dari pesta olahraga internasional Ganefo pada 1 November 1963, dengan jumlah peserta 2.700 atlet dari 51 negara di Asia,

Editor: Fatimah
Pengambilan Api Dharma Waisak di Api Abadi Mrapen, Grobogan 

SERAMBINEWS.COM - Api Asian Games telah sampai di Indonesia, Rabu (18/7/2018).

Api tersebut akan disatukan dengan api abadi dari dari Mrapen, Jawa Tengah oleh Wapres Jusuf Kalla.

Mrapen merupakan destinasi wisata unik tempat api abadi yang tidak pernah padam.

Eksistensinya telah ada sejak puluhan tahun lalu.

Baca: Siswa SMAN 2 Langsa Meninggal Bersimbah Darah, Ada Dua Tusukan di Tubuhnya

Nama Api Abadi Mrapen sudah cukup populer di berbagai daerah Nusantara, maupun berbagai negara di sekitar Indonesia.

Api abadi memang kerap jadi sumber api obor beberapa agenda nasional dan internasional.

Mulai dari pesta olahraga internasional Ganefo pada 1 November 1963, dengan jumlah peserta 2.700 atlet dari 51 negara di Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika Latin.

Baca: Yahoo Messenger Resmi Ditutup, Ini Cara Unduh Chat Lama

Lalu ada Pekan Olahraga Nasional (PON) XVI 23 Agustus 1996.

Setiap tahun, api abadi dari Mrapen ini juga digunakan untuk obor upacara Hari Raya Waisak bagi umat Buddha.

Sebelumnya, status lokasi objek wisata Api Abadi Mrapen merupakan hak milik warga, yang pengelolaannya bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Grobogan, sebelum dibeli tanahnya oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Jawa Tengah pada 2012.

Menilik cerita sejarah yang berkembang secara turun-temurun di masyarakat setempat, keberadaan sumber api abadi Mrapen terkait dengan sejarah masa akhir Kerajaan Majapahit yang ditaklukkan Kesultanan Demak Bintoro pada 1500-1518 Masehi.

Konon api abadi itu timbul setelah Sunan Kalijaga yang memimpin Demak mengalahkan Majapahit mencari mata air untuk prajuritnya yang kelelahan, dengan menancapkan tongkatnya ke tanah.

Namun lubang dari bekas tongkat itu tak lama menyemburkan api yang saat ini dipercaya merupakan titik awal munculnya sumber api abadi Mrapen.

Lalu tancapan tongkat Sunan Kalijaga kedua kalinya di tempat lain mengeluarkan semburan air yang bersih dan bening.

Air tersebut dimanfaatkan rombongan prajurit untuk minum.

Sumber mata air itulah yang saat ini berada tidak jauh dari api abadi Mrapen, memiliki diameter tiga meter dan kedalaman sekitar dua meter yang diberi nama Sendang Dudo.

Artikel ini tayang pada tribun travel dengan judul : Dipakai untuk Asian Games, Api Abadi Mrapen Justru Berawal dari Sunan Kalijaga yang Mencari Mata Air

Editor: Sri Juliati

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved