Derita yang Dialami Para Atlet Muda Korea Selatan, Dilecehkan Hingga Dipukuli Pelatih

Saat Kim Eun-hee baru berusia 10 tahun, dia adalah siswi sekolah dasar yang bermimpi menjadi seorang bintang lapangan tenis.

Editor: Fatimah

Dalam sebuah jajak pendapat yang digelar Komite Olimpiade dan Olahraga Korea pada 2014 menunjukkan satu dari tujuh atlet perempuan pernah mengalami pelecehan seksual di tahun sebelumnya.

Baca: Pramugari Sangat Rentan Terkena 10 Jenis Kanker Ganas, Peneliti dari Harvard Ungkapkan Ini

Namun, 70 persen dari mereka yang menjadi korban pelecehan seksual tidak berusaha mencari bantuan dari pihak manapun. "Orangtua para korban di bawah umur berhenti mengajukan tuntutan setelah para pejabat olahraga, biasanya teman pelaku pelecehan, mengatakan langkah itu bisa menghancurkanmasa depan anak-anak mereka," tambah Chung.

Di saat yang sama, organisasi olahraga berusaha menutupi masalah ini dengan memindahkan tersangka pelaku ke institusi baru. "Asosiasi olahraga menutup mata selama para pelaku pelecehan seksual ini bisa memproduksi atlet-atlet terbaik dan perilaku mereka dianggap sebagai kesalahan kecil dan tidak signifikan dalam proses ini," tambah Chung.

Baca: Kisah Kapal Haji pada Masa Lalu Bernama Ambulombo

Pada 2015, seorang mantan juara Olimpiade hanya dijatuhi hukuman denda setelah terbukti melakukan pelecehan seksual terhadap beberapa atlet yang dilatihnya.

Salah satu korban pelecehan itu adalah seorang atlet perempuan berusia 11 tahun. Bahkan para atlet papan atas juga mengalami hal yang sama. Choi Min-suk, pelatih tim curling perempuan untuk Olimpiade Musim Dingin 2014 di Sochi, mengundurkan diri setelah para atlet menuduhnya melakukan pelecehan seksual.

Namun, kemudian Choi dipekerjakan kembali untuk melatih tim lainnya. Pelecehan yang dialami para atlet Korea Selatan ini tak hanya seksual tetapi juga fisik. Awal tahun ini, Shim Suk-hee, peraih empat medali di Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang menuduh sang pelatih kerap memukul dan menendangnya.

Alhasil, menurut Shim, dia harus absen berlatih selama satu bulan karena harus menjalani perawatan medis. Cho Jae-beom, sang pelatih, kepada polisi mengakui, dia memukul Shim dan para atlet seluncur di kamp pelatihan untuk meningkatkan kemampuan mereka.

"Pemerkosa saya terus melatih"

Kim Eun-hee mendapatkan dua medali perunggu dalam pesta olahraga nasional Korea Selatan. Namun, dia selalu merasa mual saat mendengar suara teriakan para petenis di lapangan. Suara-suara itu mengingatkan Kim terhadap sang pelatih yang memerkosa dia. "Saya amat khawatir melihat pemerkosa saya terus melatih para petenis muda selama lebih dari satu dekade seolah tak terjadi apapun," papar Kim.

"Saya berpikir kepada diri sendiri bahwa saya tidak akan membiarkan dia kembali melecehkan anak kecil," Kim menegaskan. Kim lalu mengajukan pengaduan resmi ke kepolisian dan sang pelatih kini telah dituntut dan telah disidangkan.

Empat kawan Kim kemudian bersaksi tentang pelecehan yang mereka terima dari sang pelatih. Kim juga bersaksi meski dia tak kuasa melihat wajah sang pelatih sehingga meminta dia dikeluarkan dari ruangan.

Baca: Pramugari Sangat Rentan Terkena 10 Jenis Kanker Ganas, Peneliti dari Harvard Ungkapkan Ini

Upaya Kim tak sia-sia, pada Oktober tahun lalu sang pelatih dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman 10 tahun penjara. "Saat itu saya menangis, tak kuasa menahan luapan emosi dari kesedihan hingga kebahagiaan," kata dia.

Kini, Kim pensiun bertanding dan memilih melatih anak-anak di sebuah gelanggang olahraga. "Melihat anak-anak itu tertawa dan menikmati tenis, menyembuhkan saya. Saya ingin mereka menjadi atlet yang bahagia, tak seperti saya," ujar Kim. "Apa artinya memenangkan medali Olimpiade dan menjadi bintang jika mereka harus dilecehkan dan disiksa untuk mencapai tujuan tersebut?" tanya Kim.

Artikel ini tayang pada kompas.com dengan judul : Diperkosa dan Dipukuli, Derita Para Atlet Muda Korea Selatan
Penulis : Ervan Hardoko
Editor : Ervan Hardoko

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved