Tahukah Anda? Ternyata Sebagian Pasir Pantai Berasal dari Kotoran Ikan, Begini Penjelasan Ahli
Kemampuannya untuk membasmi alga itulah yang membuatnya kemudian dijuluki sebagai pengeruk atau ekskavator.
SERAMBINEWS.COM - Sebagai negara tropis dan maritim, Indonesia memiliki banyak pantai. Mulai dari yang pasirnya hitam, putih, sampai pink.
Pasir di pantai tidak diragukan lagi keindahannya. Namun, dari mana hamparan pasir itu berasal?
Menurut ahli, sebagian dari pasir pantai sebenarnya adalah kotoran ikan.
Spesies ikan yang bertanggung jawab akan hal itu adalah parrotfish atau ikan kakatua.
Spesies ikan yang panjangnya bisa mencapai 47 sentimeter itu banyak menghuni perairan tropis dan subtropis di seluruh dunia, terutama di terumbu karang, pantai karang, dan padang lamun untuk memakan alga.
Dengan memakan alga, artinya ikan kakatua yang berwarna cerah ikut menjaga kesejahteraan pertumbuhan terumbu karang.
(Baca: Dari Kulit Katak hingga Ikan Busuk, Inilah 5 Makanan Unik di Thailand)
(Baca: Kuis Hadiah Sepeda, Ini Reaksi Jokowi Dengar Warga Minta Kecebong Masuk Jenis Ikan)
Apalagi alga dikenal sebagai masalah besar untuk terumbu karang karena dapat mendorong pertumbuhan mikroorganisme.
Kemampuannya untuk membasmi alga itulah yang membuatnya kemudian dijuluki sebagai pengeruk atau ekskavator.
Selain memakan alga, ikan kakatua juga memakan bakteri kaya protein dan mikroba lain.
Semuanya itu kemudian diuraikan dan dihaluskan dalam pencernaannya untuk kemudian dikeluarkan lagi dalam wujud pasir kalsium karbonat murni yang indah.
Dalam satu menit, mereka bisa makan sampai 20 kali.
(Baca: Konsumsi Minuman Ringan Setiap Hari, Ini Efek Negatif yang Akan Terjadi Pada Tubuh)
(Baca: Ibu Hamil Sebaiknya Menghindari Tujuh Jenis Ikan Ini)
Tak heran, bila ahli biologi kelautan Ling Ong dari Konsultan Lingkungan SWCA Hawaii mengatakan seekor ikan kakatua dewasa dapat menghasilkan 362 kilogram pasir setiap tahunnya.
Bayangkan saja jika ada puluhan atau ratusan ikan kakatua.
Parrotfish atau ikan kakatua, pemakan alga di terumbu karang.
Dalam satu tahun, seekor parrotfish dewasa dapat menghasilkan 362 kilogram pasir.
"Pasir yang ada di pantai Hawaii dan tempat lain di seluruh dunia, sebenarnya hasil dari proses biologis," kata Ong dalam wawancaranya kepada Wired 2014, dilansir Science Alert, Rabu (18/7/2018).
"Jadi, saya ingin memberi tahu masyarakat bahwa pasir pantai yang sangat indah itu sebagiannya telah melewati usus parrotfish," imbuhnya.
Ong mengatakan tidak semua pasir diproduksi ikan kakatua.
(Baca: Waspada, Jenis Ikan Laut yang Terpapar Merkuri Tinggi)
(Baca: 3 Jenis Ikan Ini Berbahaya bagi Kesehatan)
Pasir yang ada di seluruh dunia juga berasal dari banyak lokasi, sumber, dan lingkungan.
"Pasir terbentuk dari pecahan batu yang mengikis selama ribuan atau mungkin jutaan tahun. Batuan butuh waktu lama untuk bisa rusak, terutama kuarsa (silika) dan feldspar," menurut National Oceanic and Atmospheric Administration.
"Seringkali batuan yang berasal dari ribuan mil di samudera perlahan bergerak menyusuri sungai, dan rusak dalam perjalanannya. Saat batuan itu sampai lautan, mereka semakin terkikis karena ombak dan arus," imbuhnya.
Di antara banyaknya proses kemunculan pasir, sistem pencernaan ikan kakatua mungkin yang paling menarik.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sebagian Pasir Pantai Berasal dari Kotoran Ikan, Kok Bisa?",
Penulis/Editor: Gloria Setyvani Putri
Sumber: Science Alert