Luar Negeri
Lebih Mahal dari Emas, Inilah Yarsagumba: Obat Kuat dari Pegunungan Himalaya
Tanaman unik ini terbentuk saat larva ngengat yang hidup dalam tanah, terinfeksi spora jamur parasit Ophiocordyceps sinensis.
Penduduk setempat percaya, yarsagumba adalah 'obat ajaib'.
Jamur ini dipercaya bisa menyembuhkan berbagai penyakit, mulai dari asma hingga kanker.
Namun, salah satu khasiat yarsagumba yang paling dikenal adalah sebagai obat kuat.
Tidak heran bila kemudian yarsagumba dikenal dengan nama 'obat kuat dari Himalaya'.
Baca: Live Streaming Perempat Final Singapore Open 2018 - 7 Wakil Indonesia Perebutkan Tiket Semifinal
Baca: Menyalakan AC Saat Masuk Mobil Ternyata Berbahaya, Ini Dampaknya
Lebih Mahal dari Emas
"Yarsagumba harganya lebih mahal dari emas," kata Karma Lama, penjual yarsagumba.
Satu kilogram yarsagumba dibanderol dengan harga US$100.000 atau setara Rp1,4 miliar di pasar internasional, seperti Cina, Korea, Thailand, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat.
Harga yang fantastis itu lah yang membuat warga desa di lereng Himalaya rela mempertaruhkan nyawa demi mencari yarsagumba.
Baca: Inilah Kediaman Menteri Susi Pudjiastuti di Pangandaran, 400 Pegawai Susi Air Tinggal di Sini
Ancaman Besar
Sita Gurung, salah seorang pencari yarsagumba, mengatakan bahwa cuaca dingin dan longsor salju adalah ancaman terbesar.
"Kadang kami kehujanan dan kedinginan. Selain itu, longsor salju bisa datang mendadak," ujarnya.
"Jika longsornya besar, kami bisa terhempas ke jurang."
Sita mengatakan satu buah yarsagumba dijual seharga US$3,50 - 4,50 atau setara Rp50.000-65.000.
Namun, saat sudah diekspor dan sampai ke pasar internasional harganya melonjak berkali-kali lipat.
Satu gramnya, dibanderol dengan harga US$100 (Rp1,4 juta).