3 Warga Maluku Meninggal Akibat Kelaparan, Prajurit TNI Bawa 44 Karung Beras dan 40 Dus Mie Instan
Personel TNI membawa logistik obat-obatan dan bahan makanan untuk diberikan kepada ratusan warga yang dilanda kelaparan
SERAMBINEWS.COM - Publik Indonesia dihebohkan dengan bencana kelaparan yang melanda warga.
Apalagi, bencana kelaparan tersebut mengakibatkan korban jiwa.
Bencana kelaparan melanda ratusan warga suku Mausu Ane yang mendiami Pulau Seram, Maluku.
Dilansir TribunWow.com dari akun YouTube @pani letahitt, Selasa (24/7/2018), pihak Tentara Nasional Indonesia (TNI) langsung merespon kejadian tersebut.
Dari video yang diunggah, tampak para prajurit TNI berjalan kaki selama 8 jam untuk memberikan bantuan.
Baca: Cerita Korban Selamat dari Tragedi KM Lestari Maju, Kedinginan dan Kelaparan dalam Gelap
Baca: Unggah Foto Kehidupan Warga di Sekitar Rel, Mantan Kasum TNI: Gimana Ceritanya Rakyat Miskin Turun?
Mereka pun melewati medan yang sulit, seperti naik turun gunung hingga menyeberangi sungai.
Personel TNI membawa logistik obat-obatan dan bahan makanan untuk diberikan kepada ratusan warga yang dilanda kelaparan.
Warga mengaku musibah ini diakibatkan sulitnya mendapat air bersih dan bahan makanan.
Terutama setelah tanaman mereka dimakan oleh hama tikus.
Akibatnya, 3 orang dilaporkan meninggal, serta puluhan orang lainnya menderita busung lapar dan kurang gizi.
Baca: Pengemis Kelaparan yang Pandai Berbahasa Inggris Ini Ternyata Mantan Dosen, Ini Kisahnya!
Baca: Bantuan Terus Mengalir Bagi Keluarga Miskin di Aceh Tenggara, Kini Giliran Tauke Sapi Membantu
Dikutip dari Kompas.com, Kodam Pattimura melalui Korem 1502/Masohi dan Koramil 1502-05 Wahai menerjunkan sejumlah prajurit mereka untuk membantu warga.
Sementara para prajurit membawa 40 dus mie instan, 44 karung beras ditambah obat-obatan.
”Ini baru bantuan awal, karena kendala yang paling berat itu tidak ada sarana pengangkut jadi personel langsung memikul bantuan dan berjalan kaki,” ujar Dandim 1502/Masohi Letkol Inf Harisandi Krishandoko
Di sisi lain, Kapendam XVI Pattimura Kolonel Arm Sarkistan Sihaloho mengatakan, tim yang membawa bantuan logistik telah berkoordinasi dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama di Dusun Siahari untuk proses distribusi bantuan.
“Masyarakat suku Mausu Ane akan mengadakan pertemuan di Dusun Siahari serta mengambil bantuan tanggap darurat dari TN Rabu besok, pukul 11.00 WIT,” ujar Sihaloho.
Baca: Pemerintah Aceh Bantu Korban Kelaparan
Baca: Tarif Kamar Mewah di Lapas Sukamiskin Antara Rp 200 Juta hingga Rp 500 Juta, Ini Fasilitas di Dalam
Musibah kelaparan menyerang ratusan warga sejak dua pekan terakhir.
Warga suku Mausu Ane diketahui belum bisa berbahasa Indonesia maupun bahasa Ambon, mereka hidup secara nomaden dan hanya bisa ditemui melalui perantaraan Raja Maeno.
Pemerintah Kabupaten Maluku pun berencana untuk merelokasi warga ke tempat yang lebih aman.
Hal itu disampaikan oleh Bupati Maluku Tengah, Tuasikal Abua.
“Saya sudah sampaikan rencana tersebut kepada Raja Maeno agar warga suku terasing itu mau dipindahkan,” katanya.
Akan tetapi, warga menolak untuk dipindahkan, dengan alasan enggan untuk meninggalkan tanah mereka hingga takut ada perusahaan yang masuk dan mengelola tanah mereka.
Baca: Selain Palestina, ACT Juga Bantu 100 Ton Makanan untuk Warga Asmat yang Terkena Wabah Gizi Buruk
Baca: Didera Gizi Buruk, Kondisi Remaja di Pidie Ini Seperti Balita dan Masih Pakai Pampers
Abua mengungkapkan, relokasi akan dilakukan jika ratusan warga suku terasing itu dapat menyetujui permintaan pemerintah daerah.
Menurutnya jika mereka setuju, maka pemda Maluku Tengah akan membuka akses kesehatan dan perumahan bagi warga.
“Namun mereka menolak pindah dengan alasan tidak mau meninggalkan tanah-tanah mereka, dan mereka juga takut jangan sampai ada perusahaan yang masuk mengelola tanah mereka,” ucap Abua.
Abua pun menyebut pihaknya akan menunggu hasil negosiasi Raja Maeno dengan para warga.
“Tapi kendalanya mereka ini kan pola hidupnya nomaden, tidak tahu bahasa Indonesia jadi nanti kita tunggu hasil negosiasi Raja Maeno dengan mereka dulu,” sambungnya.
(TribunWow.com/Lailatun Niqmah)
Baca: Lima Hal yang Perlu Anda Ketahui Tentang Wabah Campak dan Gizi Buruk di Asmat
Baca: Dinas Kesehatan Bireuen Temukan 20 Balita Bergizi Buruk, Ada yang Disebabkan Penyakit Jantung
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul: 3 Orang dari Suku Mausu Ane di Maluku Meninggal Dunia Akibat Bencana Kelaparan