Breaking News

Luar Negeri

15 Hari Dipenjara Akibat Salah Tangkap, Pria Ini Dapat Kompensasi Rp 50 Miliar

kompensasi yang diterima Marvin Seales asal Detroit ini bukan sedikit yaitu 3,5 juta dolar AS atau sekitar Rp 50 miliar.

Editor: Faisal Zamzami
Shutterstock
Ilustrasi. 

SERAMBINEWS.COM, DETROIT - Seorang pria yang menghabiskan 15 hari dalam tahanan karena salah tangkap setelah diduga melakukan percobaan pembunuhan mendapatkan komnpensasi.

Dan, kompensasi yang diterima Marvin Seales asal Detroit ini bukan sedikit yaitu 3,5 juta dolar AS atau sekitar Rp 50 miliar.

Sebenarnya peristiwa salah tangkap itu terjadi pada 2012, ketika Marvin ditahan polisi yang mencari seorang buronan yang menggunakan nama samaran yang mirip dengan nama Marvin.

Sang buronan, yang nama aslinya adalah Roderick Siner, dicari karena keterlibatannya dalam kasus penembakan pada 2010.

Baca: Staf Steffy Burase Mangkir dari Pemeriksaan KPK

Baca: Viral Bentuk Tanda Tangannya yang Aneh, Pria ini Mendadak Tenar di Media Sosial

Harian Detroit Free Press mengabarkan, sebenarnya antara Roderick tak memiliki kesamaan fisik sama sekali dengan Marvin.

Setelah akhirnya dibebaskan usai 15 hari mendekam di tahanan, Marvin menggugat pemerintah kota Detroit dan Thomas Zberkot, petugas yang menangkapnya.

Setelah melakukan sidang selama satu jam dan 50 menit pada Senin (29/7/2018), pengadilan memutuskan untuk memberikan uang kompensasi 3,5 juta dolar AS untuk Marvin.

Baca: Demi Bertarung Pada Pileg 2019, Tujuh Datok, Satu Mukim dan Satu Sekdes di Tamiang Mengundurkan Diri

Baca: Digadang-gadang Jadi Cawapres, Kekuatan Ustaz Somad dan Salim Segaf Bisa Dongkrak Prabowo

Jumlah kompensasi yang diterima Marvin ini diyakini menjadi yang terbesar bagi korban salah tangkap di negara bagian Michigan.

"Saya tidak mengantisipasi hal semacam ini. Saya tidak berharap pengadilan, hakim, juri akan memercayai saya," kata Marvin.

Marvin menceritakan, dia berulang kali menjelaskan kepada polisi yang datang untuk menangkapnya di sebuah pergudangan tempatnya bekerja bahwa dia bukanlah orang yang diburu polisi.

"Saat dia (Marvin) diborgol, dia meminta petugas untuk membuka dompetnya untuk melihat KTP, kartu jaminan sosial, kartu kredit dan semuanya," kaya pengacara Marvin, James Harrington.

"Namun, mereka hanya tertawa dan mengatakan semua yang dikatakan klien saya palsu," tambah Harrington.

Baca: Darwati Diperiksa Terkait Dokumen yang Ditemukan KPK di Rumahnya

Baca: Abu Kuta Krueng dan Abu Tanjong Peusijuek Jamaah Haji Pidie Jaya, Ini Jamaah Tertua dan Termuda

Pernyataan tak bersalah Marvin diabaikan dan hasilnya dia harus mendekam 15 hari di tahanan atas kejahatan yang tak pernah dia lakukan.

"Saya amat takut. Saya tak pernah masuk penjara. Rasanya seperti di neraka. Satu jam terasa seperti sehari. Sehari seperti sebulan. Saya dikurung dengan para penjahat sungguhan," kenang Marvin.

Polisi akhirnya membebaskan Marvin setelah korban penembakan memastikan di pengadilan dalam pemeriksaan awal bahwa Marvin bukan orang yang menembaknya.

Baca: Usai Diperiksa KPK Selama 6 Jam, Darwati A Gani Bungkam saat Ditanya Wartawan

Baca: Usai Bunuh Janda, Pria Berstatus Duda Ini Bawa Kabur Wanita Lain, Polisi Tembak Kakinya

Sementara itu, pemerintah kota Detroit berusaha membela Zberkot yang dinilai tidak melakukan kesalahan saat menangkap Marvin.

"Tersangka kerap mengatakan polisi menangkap orang yang salah," ujar kuasa hukum pemerintah kota Detroit.

Gugatan hukum melawan pemerintah Detroit dan Zberkot memakan waktu bertahun-tahun karena kerumitan yang terjadi setelah kota itu dinyatakan bangkrut.

Baca: Bongkar Kasus Korupsi Bantuan Ternak, Senator Fachrul Razi Apresiasi Kinerja Kapolres Lhokseumawe

Baca: Lubang Terdalam di Dunia, Tembus 12.000 Meter ke Perut Bumi

"Sejumlah fakta menunjukkan bahwa klien saya, Marvin Seales, bukan orang yang disebut di surat perintah penangkapan," kata Harrington.

 "Nama buronan itu adalah Roderick Sinel yang tak memiliki hubungan atau kesamaan apapun dengan Tuan Seales," tambah Harrington.

"Tuan Seales sudah memberi informasi kepada polisi tentang salah identifikasi itu tetapi polisi mengabaikannya," Harrington menegaskan.

Harrington menambahkan, kesalahan polisi bisa dihindari jika mereka memeriksa sistem jaringan informasi penegak hukum Michigan usai menangkap Marvin.(Newsweek)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ditahan 15 Hari Akibat Salah Tangkap, Pria Ini Dapat Rp 50 Miliar"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved