PKA 7
Bireuen, Segitiga Emas Aceh
Bireuen, sebuah kota lintasan. Menghubungkan antarkota . Merupakan salah satu kabupaten di Aceh yang memiliki berbagai potensi
Bireuen, sebuah kota lintasan. Menghubungkan antarkota . Merupakan salah satu kabupaten di Aceh yang memiliki berbagai potensi budaya dan wisata yang kini terus dikembangkan. Pada Pekan Kebudayaan Aceh (PKA-7) 20- 18, Kota Juang—julukan Kabupaten Bireuen, akan tampil maksimal dengan mengusung berbagai budaya, seni dan wisata. Bupati Bireuen H Saifannur, S.Sos menyampaikan itu dalam wawancara dengan Ferizal Hasan dari Serambi Indonesia, di ruang kerjanya Meuligoe Bireuen. Ini petikan wawancara tersebut.
Apa arti Pekan Kebudayaan Aceh (PKA ke-7) bagi daerah yang Anda pimpin ini?
PKA merupakan momen yang sangat berarti bagi masyarakat Aceh, khususnya Kabupaten Bireuen. Ini ajang memelihara dan melestarikan budaya- budaya Aceh yang mulai terkikis sebagai akibat pengaruh budaya asing. Dengan danya PKA ini kita bisa bersatu bahu-membahu membangun Aceh dan mengembangkan kembali budaya. Hal ini menjadi penting karena bagi Aceh hubungan antara adat, budaya, dan agama seperti “zat dengan sifat.”
Apa saja yang diunggulkan dalam PKA 7 ini? Bagaimana persiapannya?
Berbagai pagelaran budaya, kesenian, anjungan dan potensi Bireuen akan kita tampilkanpada PKA tahun ini. Seperti kerajinan anyaman tangan khas Bireuen, upacara adat perkawinan, kendaraan hias, tari kreasi, rabbani wahib danlain sebagainya. Seluruhnya telah kita persiapkan untuk tampil pada PKA 7.
Apa harapan dalam PKA ini dan PKA-PKA berikutnya?
PKA harus sukses, berjalan aman, dan Kabupaten Bireuen diharapkan bisa menjadiyang terbaik. Selain itu, juga kita ingin, ke depan PKA lebih meriah dari tahun-tahun sebelumnya, serta diketahui masyarakat dunia. PKA harus penuh makna, bukansekedar pamer budaya dan sebagainya. PKA ini menjadi momentum memperkenalkan budaya kepada masyarakat internasional dan nasional.
Bagaimana seharusnya PKA dikelola, sehingga menjadi even yang benar-benar memberi dampak bagi pengembangan kebudayaan di daerah yang Anda pimpin ini?
PKA harus dikelola dengan baik, dengan melibatkan beberapa stakeholder yang berpengalaman,luwes, serta menguasai materi dan sejarah kebudayaan Aceh, sebagaimana prilaku kehidupan sisial masyarakat Bireuen. Dalam setiap penampilan PKA harus benar-benar objektif, supaya masyarakat yakin terhadap PKA. Selain itu, juga harus dilengkapi sarana dan prasarana yang memadai. Bagi yang mendapatkan juara harus mendapatkan bantuan khusus dari Pemerintah Aceh, sehingga daerah termotivasi. Begitu jugaseni-seni bernuansa agama, seperti dalail khairat, rabbani wahid, nasyid, rapa-i semua haarus dijaga keutuhannya.
Bagaimana strategi pembangunanpemerintahan Anda dalam memajukan dan mengembangkan seni budaya di daerah ini?
Seni budaya itu ada dalam kehidupan masyarakat berlandaskan Syariat Islam. Kita membentuk sanggar seni tari dan kita promosikan melalui even-even, kita rencanakan ke depan setiap sanggar tampil di setiap even.
Infrastruktur budaya seperti apa yang dibutuhkan di daerah ini?
Bireuen hingga kini belum memiliki gedung kesenian. Ke depan kita harus memprioritaskan membangun gedung kesenian. Untuk sementara ini kita masih mengandalkan beberapa aula milik pemerintah maupunswasta, serta warung-warung yang layak untuk kita tampilkan pergelaran seni budaya.
Apa yang akan diraih pada PKA7 ini?
Kami menargetkan juara atau tampil yang terbaik, makanyaterus kita persiapkan berbagai perlombaan, pagelaran budaya, pawai budaya, pertunjukan kesenian, dan pameran budaya. Yang pastinya kita akan tampil beda dengan PKA-PKA sebelumnya, sehingga momen PKA ini benar-benar bisa kita manfaatkan sebagai ajang promosi budaya dan pemersatu bangsa.
Perhatian dan harapan seperti apa yang dibutuhkan dari Pemerintah Provinsi Aceh kepada Pusat dalam mengembangkan seni budaya di daerah ini?
Kita harapkan Pemerintah Provinsi Aceh lebih proaktif dalam mencari dukungan ke Pemerintah Pusat dalam mengembangkan seni budaya. Baik dukungan materil maupun dukungan lainnya. Sehingga dapatmemberi kontribusi bagi pemerintah kabupaten/kota dalam mengembangkan seni budaya.
Bidang parawisata, apa langkah dan strategi yang diterapkanPemerintah Anda mengembangkannya?
Bireuen merupakan kawasan yang sangat potensial untuk mengembangkan sektor wisata.Bireuen merupakan segi tiga emasnya Aceh yang penuh sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Masyarakat luar Aceh jika ingin berwisata ke seluruh kabupaten/ kota di Aceh, harus melewati Kabupaten Bireuen. Sehingga sangat layak dikembangkan sektor parawisata. Seperti wisata bahari dan wisata religi. Bireuen juga terkenal dengan berbagai jenis kulinernya, seperti sate matang, sate geurugok, naga sari, keripik pisang, mie pansit, mie tiaw, miehun.
Apakah Anda setuju parawisata mampu memberi perubahan?Lalu langkah apa yang akan diambil untuk mendukungnya?
Sangat setuju. Semua pihak harus kompak dalam mengembangkan sektor parawisata. Jika benar-benar dikelola dan dikembangkan dengan baik, Insya Allah sektor wisata Bireuen mampu memberi kontribusi untuk PAD (Pendapatan Asli Daerah) dan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Tinggal lagi bagaimana objek wisata yang ada di Kota Juang (Bireuen) mengundang daya tarik wisatawan luar dengan tetap menonjolkan nilai-nilai Syariat Islam.
Potensi parawisata daerahini sangat besar. Baik alam maupun budaya, kuliner, dan lainlain. Lalu bagaimana pemerintah kabupaten mengelola potensi itu?
Untuk mengelola potensi wisata yang ada, kami menggandeng masyarakat dan pihak-pihak terkait untuk melakukan terobosan- terobosan baru dalam memajukan sektor wisata di Bireuen. Baik pembenahan dan melengkapi fasilitas di lokasi objek wisata maupun promosi-promosi. Wisata yang bersih, indah dan asri dengan penataan yang baik. Tempattempat atau warung penyedia kuliner juga harus bersih, seperti MCK-nya dan mushalla, sehingga wisatawan akan nyaman, aman dan betah menikmati kuliner danwisata di Bireuen.
Terakhir, apa harapan Anda kepada masyarakat, pengusaha, dan kreator-kreator seni dalam kaitan PKA ini?
Harapan kita kepada masyarakat, pengusaha-pengusaha atau pelaku enterpreuneur dan kreator-kreator seni untuk memanfaatkan momen PKA ini dengan sebaik-baiknya, angkat dan promosikan adat dan budaya yangkita miliki. Sehingga selepas PKA ini masyarakat luar akan terdorong berkunjung ke Bireuen. (*)