Tak Boleh Menangis, Pangeran Harry Kecil Hanya Bisa Lakukan Ini untuk Ungkap Kesedihannya
Harry bersikeras bahwa beberapa hari paling bahagia dalam hidupnya adalah ketika dia berada di dunia ketentaraan.
SERAMBINEWS.COM - Pangeran Harry masih ingat dengan jelas salah satu hari paling menyakitkan dalam hidupnya.
Ketika kerajaan Inggris kehilangan ibunya, putri Diana, saat usia Pangeran Harry baru 12 tahun di tahun 1997.
Pada upacara pemakaman itu, Harry kecil harus berjalan di belakang peti mati ibunya di depan jutaan pelayat.
Dilansir dari Fox News, Jumat (31/8/2018), Harry yang sekarang berusia 33 tahun telah menceritakan perasaannya waktu itu kepada Angela Levin, jurnalis Inggris.
Baca: Satresnarkoba Polres Agara Akan Perketat Pemeriksaan di Perbatasan Aceh-Sumut
Perasaannya Harry tentang hari tragis itu adalah hal yang mengerikan, terutama saat dia berjalan di belakang peti mati ibunya.
Keputusan untuk Harry dan kakak laki-lakinya, Pangeran William yang saat itu berusia 15 tahun, untuk berpartisipasi dalam pawai yang memilukan itu adalah keputusan kolektif keluarga.
Harry mengakui dia berusaha melakukan segala cara agar tidak menangis di depan publik.
Baca: Asian Games 2018, Christoper Rungkat dan Aldila Sutjiadi Ungkap Mahalnya Biaya Jadi Atlet Tenis
“Dia mencengkeram pergelangan tangannya sangat erat, dan saya pikir itu cara yang dilakukannya untuk menjauhkan diri dari kesedihan," kata Levin.
Pangerin Harry kecil hampir menangis saat Elton John di pemakaman memainkan lagu Candle in the Wind, namun dia berhasil menahannya.
Dan hari-hari menjelang pemakaman yang disiarkan televisi tidak jauh lebih mudah bagi Harry.
Harry menceritakan bahwa dia memiliki waktu yang sulit untuk menghibur orang-orang asing yang menjerit dan menangisi berita kematian Diana.
Baca: Setelah Peluk Jokowi dan Prabowo, Hanifan Lamar Kekasihnya yang Peraih Medali Emas Asian Games
"Anak-anak lelaki berjalan untuk berjabat tangan dengan beberapa orang yang menangis di balik penghalang,” kata Levin.
Pangeran Harry sangat membenci semua tangisan orang yang merasa kehilangan ibunya tanpa pernah bertemu dan tak tahu siapa Diana sebenarnya.
"Dia adalah orang yang kehilangan ibunya. Dan ketika mereka berjabat tangan, dia mengatakan tangan mereka basah akan air mata. Semua orang ini berduka atas seseorang yang tidak benar-benar mereka kenal.”
Sementara William ditetapkan untuk menjadi raja masa depan Inggris, Harry menghabiskan beberapa tahun untuk menemukan dirinya sendiri.
Baca: Ayahnya Jadi Orang Terkaya di Indonesia, Gaya Hidup Armand Hartono Jauh dari Kemewahan