Breaking News

Kisah Keluarga Miskin tak Punya Rumah, Kakak Adik Tinggal di Kandang Kerbau di Tengah Hutan

Yang membuat warga sekitar prihatin, kakak beradik tersebut tinggal bersama kerbau di tengah hutan

Editor: Muhammad Hadi
Wiwit Setianingsih (16) dan adiknya Vivi Ratnasari (10), dalam gubuk di tengah hutan Bukit Mangger, Desa Sengare, Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan, Sabtu (1/9/2018). (Tribun Jateng/Budi Susanto) 

SERAMBINEWS.COM - Hidup di dunia ini kadang ada yang kaya dan miskin.

Kadang begitu bahagia dengan harta melimpah dan di sisi lain ada yang hidup menderita.

Kehidupan yang keras harus dialami Wiwit Setianingsih (16) dan adiknya Vivi Ratnasari (10).

Pasalnya kakak beradik yang memiliki keterbatasan fisik tersebut mau tak mau harus tinggal di atas bukit Mengger yang terletak di Dukuh Mengger, Desa Sengare, Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (1/9/2018).

Baca: Kisah Hidup Isabel, Si Gadis Ayam yang Dikurung Ibunya dalam Kandang Sejak Bayi

Baca: Kisah Cinta Siswa dan Guru, Lamaran Sempat Ditolak dan Akhirnya Menikah Guruku Jadi Istriku

Kondisi gubuk yang ditempati keluarga Dasirin bersama keluarga yang terletak di tengah hutan Bukit Mangger, Desa Sengare, Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan, Sabtu (1/9/2018).
Kondisi gubuk yang ditempati keluarga Dasirin bersama keluarga yang terletak di tengah hutan Bukit Mangger, Desa Sengare, Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan, Sabtu (1/9/2018). (Tribun Jateng, Budi Susanto)

Anak dari pasangan Dasirin (56) dan Tarkonah (50) itu menjalani keseharian dengan berdiam diri di dalam gubuk berukuran 4x6 meter.

Yang membuat warga sekitar prihatin, kakak beradik tersebut tinggal bersama kerbau di tengah hutan.

Terkadang, kedua orangtuanya pergi mencari nafkah sedari pagi hingga sore hari.

Jarak gubuk yang ditempati oleh keluarga tersebut sekitar lima kilometer dari pemukiman warga.

Baca: 13 Tahun MoU Helsinki, Kisah Apa Karya dan Pasukan GAM Menunggu Utusan CMI di Belantara Aceh

Baca: Iran Umumkan Rudal Balistik Generasi Terbaru, Bisa Hantam Target di Darat dan Laut 

Harus menembus hutan dengan beberapa tanjakan terjal untuk sampai ke lokasi tempat Wiwit dan Vivi tinggal.

Jerami dan kotoran ternak menjadi pemandangan sehari-hari ke dua bocah perempuan tersebut.

Kondisi semakin parah jika menjelang gelap, karena keluarga Dasirin hanya mengandalkan lampu minyak untuk menerangi gubuk yang mereka tinggali.

Diketahui Wiwit mengalami kelumpuhan sejak menginjak kelas satu Sekolah Dasar.

Baca: Kisah Penderita Kanker Kulit di Aceh Timur yang Terpaksa Jual Semua Hartanya untuk Biaya Pengobatan

Baca: Misi Terakhir Penyamaran Kapten Hirath Al Sudani, Intel Ternama Irak yang Menyusup ke Basis ISIS  

Sedangkan sang adik mengalami keterbelakangan mental.

Kedua orangtuanya hanya bisa pasrah dengan keadaan.

Karena untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari keduanya harus membanting tulang dengan merawat kerbau milik orang dan menjadi buruh tani.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved