Ustaz Abdul Somad Buka Suara Soal Intimidasi: Kita Ngajinya Cerita Tentang Mati, Tidak Ada Makar

Bahkan ketika dirinya sampai di Bandara, UAS mengaku yang menyambutnya adalah dari TNI dan Polisi.

Selain itu, penjagaan untuk mengawal dirinya juga sangatlah banyak.

Baca: Mari Hijrah, Berhenti Menebar Kebencian

Hingga sepanjang 1 km dari Bandara.

"Di Semarang, ketika kita sampai di airport ternyata yang sambut kita bapak-bapak dari TNI dan Polisi. Di tempat acara langsung pak Kapolda Condro Kirono. Saya tanya pengamanan berapa ? Satu kilometer dari bandara," pungkas UAS.

Penjagaan yang begitu luar biasa akhirnya membuat UAS merasa tak enak.

"Di dalam perjalanan saya mikir ini kita mau ngaji bukan mau perang. Dari pintu gerbang ada sahabat dari Pemuda Pancasila. Saya berpikir ini kita sudah menyusahkan banyak orang," lanjutnya.

Selanjutnya, UAS pun memaparkan materi apa yang sering ia sampaikan kepada khalayak.

Hal itu untuk memberikan klarifikasi terkait tuduhan bahwa dirinya adalah ustaz yang anti NKRI serta pro dengan salah satu partai.

Baca: Hijrah Mental

"Dimana-mana pengajian saya tidak kurang tidak lebih (tentang) perbaikan ekonomi, perbaikan pendidikan, perbaikan politik, tidak pernah nyebut partai, tidak pernah nyebut nomor, tidak pernah nyebut nama, hanya supaya umat ini melek," jelas UAS.

Selain itu, mengenai intimidasi yang diterimanya, Balques Manisang pun kembali mengajukan pertanyaan.

Yakni soal bentuk dari intimidasi yang dirasakan oleh UAS.

Mendengar pertanyaan tersebut, UAS pun lantas menjawabnya.

Ia memaparkan bahwa ada ratusan orang yang akan merusak acara ceramahnya.

Hal itu lah yang dianggap UAS sebagai tindakan intimidasi kepadanya.

Selain itu, UAS juga tak habis pikir dengan adanya tuduhan mengenai "tentara UAS" yang akan membuat keributan.

Baca: Pria Ini Datangi Kantor Polisi dengan Membawa Potongan Kepala Istrinya dan Sebilah Parang