Bayi yang Lahir Bermata Satu Sudah Dikebumikan, Begini Kondisi Ibu Sang Bayi Saat ini

Ibu bayi bermata satu (Cyclops syndrome) yang lahir di RS Panyabungan, Mandailing Natal tampak begitu lemas.

Editor: Faisal Zamzami
Tribun Medan
Kolase foto ibu penderita sindrom cyclops 

"Sudah lah, jangan ditanya-tanya dulu. Kasihan dia, baru kena musibah. Sudah lah ya, mohon dimengerti," ujar seorang perempuan yang pada saat itu berada ruang rawat yang sama dengan Surianti.

Di sekitar rumah sakit, seorang perawat perempuan menyempatkan diri berbincang dengan Tribun Medan.

Ia mengatakan, dokter yang menangani kelahiran Surianti pada Kamis (13/9/2018) lalu adalah Dhito Athos P Daulay, seorang dokter spesialis penyakit anak. 

Namun, Dhito tidak berada di rumah sakit saat itu. Ia juga tidak ditemukan di tempat praktiknya yang berada tepat di samping RSUD Panyabungan.

Perawat tersebut bercerita bahwa kelainan pada bayi yang dikandung Surianti telah diprediksi sejak jauh hari.

Saat masih sekitar tujuh bulan, Surianti sempat memeriksakan kandungannya ke RSUD Panyabungan.

"Saat itu diketahui ada kelainan pada bayinya. Ada kelainan di kepala. Jadi dulu sempat dianjurkan untuk melahirkan di rumah sakit di Medan. Tapi mungkin ada alasan lain sehingga ibu itu memilih tetap melahirkan di sini," katanya.

Setelah melihat kondisi sang ibu di rumah sakit, Tribun Medan mencoba menemui sang ayah, Tatan, di kediamannya.

Surianti dan keluarga mengontrak rumah sederhana di Kelurahan Kayu Jati, Panyabungan, Mandailing Natal. Rumahnya terletak di dalam gang sempit yang hanya dapat dilalui satu kendaraan roda empat.

Di salah satu sudut, terlihat rumah semi permanen berwana biru. Di rumah itulah keluarga Surianti tinggal. 

Saat disambangi, pintu serta jendela tumah Tatan tampak tertutup rapat.

"Cari siapa?" tanya seorang perempuan paruh baya yang merupakan tetangga Surianti.

"Tatan sedang di dalam, tidur. Dia masih lemas, masih lelah, baru kena musibah. Tolong jangan di ganggu dulu," katanya.

Perempuan yang mengaku bernama Boru Harahap ini mengatakan, Tatan belum bisa ditemui siapa pun. Ia masih ingin istirahat dan menenangkan pikirannya.

Masih menurut Boru Harahap, jenazah bayi pasangan Surianti dan Tatan tersebut sudah dikebumikan pada Jumat (13/9/2018) sekitar pukul 02.00 WIB, tak lama pascadinyatakan meninggal dunia di ruang rawat RSUD Panyabungan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved