Luar Negeri

Moon Jae In dan Kim Jong Un Kembali Bertemu, Era Perang Korea Benar-benar Berakhir?

Kedua pemimpin dua negara bersaudara, Korea Utara dan Korea Selatan, bertemu pada hari ini Rabu (19/8/2018) di Pyongyang, Korea Utara.

Editor: Faisal Zamzami
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in (kiri) dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menunjukkan deklarasi yang mereka tandatangani dalam pertemuan di Pyongyang. Kim sepakat untuk menutup situs uji coba rudalnya.(via Sky News) 

Untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade terakhir, Presiden Korea Selatan menginjakkan kaki di ibu kota Korea Utara.

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan istrinya, Kim Jung-sook, tiba di Pyongyang pada Selasa (18/9/2018) pagi.

CNN mengabarkan, kedatangan mereka langsung disambut oleh Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Ibu Negara Ri Sol Ju.

Di tengah kerumunan warga sipil yang bersorak-sorai, Kim dan Moon saling berjabat tangan serta berpelukan.

Keduanya dan istri mereka masing-masing kemudian mengobrol sebentar, sebelum kemudian dua anak memberikan rangkaian bunga kepada Moon.

Kunjungan Moon ke Korea Utara akan berlangsung selama tiga hari.

Tak hanya ditemani sang istri, Moon juga membawa rombongan bintang K-pop, pelaku bisnis, termasuk pimpinan Samsung Jay Y Lee.

Meski kedua pemimpin pernah bertemu dua kali, kali ini merupakan yang pertama kalinya sejak 2007 presiden Korea Selatan berkunjung ke Korea Utara.

"Apa yang saya inginkan untuk dicapai adalah perdamaian," kicaunya di Twitter sebelum keberangkatannya ke Pyongyang.

"Bukan perubahan tentatif yang dapat berubah tergantung pada situasi internasional, tapi perdamaian tetap, permanen, dan tak tergoyahkan, terlepas dari apa yang terjadi di arena global," imbuhnya.

Laporan dari KCNA seperti dikutip dari AFP, pertemuan kedua pemimpin negara Semenanjung Korea itu akan menawarkan kesempatan penting untuk mempercepat perkembangan antar-Korea yang mencetak sejarah baru.

 Namun, analis justru pesimistis terhadap pertemuan Moon dan Kim kali ini.

"Pertemuan mungkin akan menghasilkan berita-berita yang hangat, tapi sedikit untuk mempercepat upaya denuklirisasi Korea Utara," demikian pernyataan Eurasia Group dalam pernyataan.

Menurut perusahaan konsultan itu, Kim diyakini akan lebih mendorong peningkatan kerja sama Korea Utara-Selatan terutama pada bidang ekonomi.

Terkait rombongan pelaku bisnis yang diajak ke Korut, kantor presiden Korsel menyebut masuknya para pengusaha bukanlah hal istimewa mengingat mereka telah berada di Pyongyang untuk pertemuan antar-Korea sebelumnya.

Baca: FPRB Simeulue Salurkan Donasi Untuk Korban Gempa Lombok

Baca: Kementerian ESDM Buka 65 Formasi untuk CPNS 2018 di Sscn.bkn.go.id, Ini Jurusan yang Dibutuhkan

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved