VIDEO - Wajah Mahasiswa Berdarah Kena Pukulan Saat Demo di Medan, Begini Pengakuannya
Bahkan seorang dari demonstran sampai terluka dan berlumuran darah menahan rasa sakit di bagian wajahnya diduga terkena hantaman benda keras
"Memurut kami gerakan #2019GantiPresiden ini bermasalah karena Presiden adalah struktur kelembagaan tertinggi dan merupakan simbol negara," katanya.
Sehingga,kata Adlin pihak yang ingin mengganti Presiden yaitu pihak yang ingin merubah sistem pemerintahan, dan tindakan tersebut menurutnya sarat dengan aksi makar.
#2019GantiPresiden,kata Adlin merupakan gerakan yang ingin merubah negara dan berimplikasi menggangu stabilitas nasional.
Baca: Jokowi-Maruf dan Prabowo-Sandiaga Dapat Pengawalan Masing-masing 37 Polisi
Baca: BBM Tidak Naik Meski Rupiah Anjlok, Rachland Nashidik: Jelang Pilpres 2019, Jokowi Tak Berani
"Kejadian di daerah lain menjadi pembelajaran tersendiri bagi kami masyarakat Asahan yang memiliki tatanan adat dan budaya sertakerukunan yang harmonis," katanya.
Memurut Adlin, aliansi yang tergabung dari dua organisasi mahasiswa itu, yakni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia itu menyatakan menolak kegiatan Deklarasi #2019gantipresiden yang inkonstitusional demi kondusifitas Kamtibmas di kabupaten Asahan.
"Menolak Segala Bentuk Isu Agama untuk Kepentingan Politik yang dapat memicu Perpercahan di masyarakat Kabupaten Asahan, menolak segala bentuk upaya terselubung untuk merubah sistem negara yang dapat menghancurkan NKRI," katanya.
Baca: Demokrat Unggah Foto Moeldoko Bareng Co-founder Asia Sentinel, Berita Sudutkan SBY Dipertanyakan
Baca: VIDEO - Parah! di Kuburan Digelar Pesta Pernikahan dan Dangdutan, Makam Diduduki dan Diinjak-injak
Sementara itu Sekretaris Aman, Suhairi Nahdar pandjaitan menyetakan pihaknya juga menolak secara tegas segala bentuk provokasi SARA, penyebaran berita bohong ( hoaks) dan ujaran kebencian.
"Kami juga mendesak aparat untu tidak menerbitkan/mengeluarkan izin Deklarasi #2019 Ganti Presiden karena sarat akan pesan Provokatif yang menciptakan Konflik horizontal di tengah masyarakat," katanya.
Aman, kata Suhairi bertanggung jawab membangun sinergis positif konstruktif dengan seluruh elemen masyarakat agar berdemokrasi secara sehat, beretika, dan bermoral untuk menjaga serta melindungi keutuhan NKRI.
Baca: Plt Gubernur Aceh, Pangdam, dan Pimpinan DPRA Hadiri Apel Pasukan Pengamanan Pileg dan Pilpres
Baca: VIDEO - Polda Aceh Kerahkan 9.980 Personel untuk Pengamanan Pemilu 2019
Di lain pihak, Kapolres asahan AKBP Yemi Mandagi menyatakan bahwa dirinya selaku unsur Forkopimda Kab. Asahan, dan khususnya selaku Kepala Kepolisian Polres Asahan berjanji mengambil langkah-langkah dan kegiatan guna menjaga ketertiban di Asahan.
"Kami juga mengantisipasi dan menjaga timbulnya ujaran kebencian serta provokasi dan perpecahan antar masyarakat dan antar agama, khususnya di Kabupaten Asahan," ungkapnya.
Apabila ada oknum yang mengganggu kamtibmas, kata Yemi, maka pihaknya akan memberikan sanksi hukum dan ditindak tegas.
(gov/tribun-medan.com)
Baca: Bantah Istana Terlibat Pemberitaan Sudutkan SBY, Moeldoko Jelaskan Soal Bersama Bos Asian Sentinel
Baca: VIDEO - Pendaftaran CPNS 2018 Dibuka setelah Formasi Lengkap, Berikut 10 Syarat Wajib Dipenuhi
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul: Video Wajah Mahasiswa Terluka, Darah Pun Mengucur Lalu Teriak: Kenapa Polisi Mukul?