Gempa Palu Sulawesi Tengah
Kesaksian Warga Palu, Lumpur Keluar dari Perut Bumi dan Timbun Ratusan Rumah, Seperti Mau Kiamat
Anak dan neneknya belum ditemukan. Amir (35) hanya bisa memandang bukit lumpur yang tiba-tiba muncul ini.
Lumpur yang keluar dari perut bumi ini seakan mendapat tekanan yang lebih kuat dari dalam.
Muntahannya membentuk bukit dan menggelamkan sebagian wilayah Petobo.
Tidak ada data yang jelas berapa banyak korban yang tenggelam oleh kemunculan lumpur ini.
"Mungkin ada ratusan rumah, Petobo adalah kawasan yang padat penduduk," ujar Amir.
Terik matahari tak dihiraukan, dia terus mencari-cari anak dan mertuanya hingga di puncak bukit lumpur ini.
Amir tidak sendirian menjadi korban gempa bumi dahsyat ini. Ia bersyukur masih bisa menyelamatkan istri dan anak keduanya.
Saat ini, keduanya ditempatkan di pengungsian bersama warga yang selamat lainnya.
Dahsyatnya gempa yang memunculkan lumpur ini diceritakan oleh Mahmud. Dia menunjuk sebuah rumah yang tinggal kerangka bajanya.

Rumah itu awalnya di dekat sekolah, namun kekuatan lumpur ini telah menyeretnya hingga ratusan meter. Semua yang dilalui lumpur ini ambruk dan terkubur.
"Saya tidak tahu ada berapa orang yang terkubur lumpur ini. Rumah saja bisa mencapai ratusan," kata Amir.
Munculnya bukit lumpur ini menjadi tanda besar bagi warga yang Palu. Bagaimana mungkin perkampungan warga yang harmonis tiba-tiba terkubur lumpur yang keluar dari perut bumi.
Sementara itu, Syamsuddin (51) yang juga warga Petobo kaget setengah mati saat dia pulang kerja di Perumahan Dosen Tadulako menjumpai kampungnya tidak lagu memiliki jalan.
"Saya bingung mau pulang karena jalan yang ada sudah menjadi gunung," kata Syamsuddin.
Dia tidak tahu kabar keluarganya. Dia pasrah. Syamsuddin menunjukkan papan kayu yang berantakan diobrak-abrik lumpur sebagai patokan rumahnya yang terkubur lumpur.
"Saya sedih, saya hanya bisa berdoa untuk kebaikan semuanya," ujar Syamsuddin.