Kesaksian Korban Gempa Palu: Air Tsunami tidak Masuk ke Masjid Jami Pantoloan, Hanya Melompati Kubah
Tak ada satu pun terlihat kerusakan di bangunan masjid seperti bekas terjadi gempa dan tsunami yang terjadi di tempat itu.
"Waktu gempa sampai ada yang terpental ke luar sampai pagar. Semua orang berdzikir waktu gempa," ujarnya menceritakan saat-saat mencekam itu terjadi.
Alif menceritakan gelombang air tsunami yang begitu tinggi dan kencang itu sama sekali tak menyerang masjid tersebut.
Baca: CPNS 2018 - H-1 Penutupan Pendaftaran, Cek Perubahan Jadwal Seleksi & Lokasi Tes di 33 Provinsi
Bahkan, ia menyebut gelombang air setinggi pohon kelapa itu justru melompati masjid tersebut dan terbelah setelah melewati kubah masjid.

"Air laut tidak masuk ke masjid sama sekali. Bahkan, ke halaman masjid pun tidak masuk, tapi dia naik ke atas melompati kubah masjid ini," kata Alif.
Melihat kejadian itu, Alif dan para jemaah yang ada di masjid pun dibuat terpana.
Mereka tak henti memanjatkan doa dan dzikir atas mukjizat yang baru saja disaksikannya.
"Kita semua di sini terus berdzikir," kata Alif.
Baca: CPNS 2018 - Pendaftaran Ditutup 15 Oktober, Ini Titik Lokasi Tes CAT di Seluruh Indonesia
Setelah gelombang tsunami berhenti, barulah air masuk ke dalam masjid melalui bagian belakang.
Namun air itu tenang dan tak bergejolak.
"Air masuk ketika sudah surut. Posisi air datang dari belakang masjid dan setinggi sekira selutut," ucapnya.
Ismail (46), jemaah yang juga berada di dalam masjid saat tsunami terjadi mengakui kalau air tsunami sama sekali tak menyerang Masjid Jami Pantaloan.
Menurut dia, semua itu terjadi semata karena kuasa dan perlindungan Allah SWT.
"Ini murni karena kuasa Allah karena memang tidak masuk logika. Sehari-harinya masjid ini dipakai untuk salat berjamaah, pengajian dan kumpul warga," kata Ismail.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kesaksian Korban Gempa Palu: Air Tsunami tidak Masuk ke Masjid Jami Pantoloan, Hanya Melompati Kubah