Gempa Palu Sulawesi Tengah
Demi Jalankan Misi Kemanusiaan di Palu, Suami Tinggalkan Istri Sakit hingga Akhirnya Meninggal
Namun, menjelang Maghrib, Devita Purnamasari Muhidin, istrinya menghembuskan nafas terakhir.
Vita telah pergi selamanya, meninggalkan kenangan indah.
Hari-hari yang dilaluinya bersama Alfrits sangat memesona, tercermin dari ungkapan-ungkapan percakapan pesan di WhatsApp yang dikirimnya.
“Vita memang aktif, dia mengajar, kuliah di program pascasarjana, menyanyi di berbagai kegiatan hingga ikut paduan suara internasional,”kata Nur Syarhijjah Bone, salah seorang kerabatnya.
Nur Syarhijjah Bone juga menjelaskan, almarhumah Vita belum dikarunia anak, usia pernikahan baru masuk 13 bulan.
Ia memiliki tekad yang kuat untuk belajar. Hingga wafatnya, Vita tercatat sebagai dosen di Politeknik Gorontalo dan memiliki tugas tambahan di kampusnya sebagai Kepala Sub-Bagian Pengembangan Kerjasama.
“Bencana di Sulteng meninggalkan duka yang mendalam untuk bangsa Indonesia. Kami hadir, bekerja keras untuk misi kemanusiaan. Tahukah Anda? Ketika sang pejuang kemanusiaan rela atas kehilangan sang istri tercinta, kami berduka sedalam dalamnya,” kata Direktur Operasi Basarnas, Brigjen Mar Bambang Suryo Aji.(*)
Baca: CPNS 2018 - Cara Cepat Melihat Pengumuman Seleksi Administrasi, 300 Ribu Pelamar Tak Lolos
Baca: Kemenpar Dukung Pengembangan Wisata Banda Aceh
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Jalankan Misi Kemanusiaan di Palu, Suami Tinggalkan Istri Sakit hingga Akhirnya Meninggal