Irwandi: Saya tak Ada Kaitan dengan Proyek Bener Meriah
Gubernur nonaktif Aceh, Irwandi Yusuf mengatakan, awalnya ia tidak mengetahui dalam kasus apa ia ditangkap
* Ingin Segera Terbang
JAKARTA - Gubernur nonaktif Aceh, Irwandi Yusuf mengatakan, awalnya ia tidak mengetahui dalam kasus apa ia ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 3 Juli lalu di Banda Aceh. Belakangan ia baru tahu setelah diperiksa penyidik KPK.
“Tapi saya katakan, saya tidak ada kaitannya dengan proyek Bener Meriah. Saya tidak terlibat. Saya juga tidak tahu apa kaitannya dengan saya,” ujar Irwandi Yusuf saat memberi keterangan sebagai saksi pada persidangan kasus suap Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA) dengan terdakwa Bupati Bener Meriah, Ahmadi SE, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Kamis (25/10).
Ketika ditanyai jaksa tentang Aceh Marathon, Irwandi dengan tangkas mengatakan, kegiatan Aceh Marathon yang dia gagas di Sabang (sedianya berlangsung September lalu, tapi batal -red) merupakan responsnya terhadap saran Presiden Joko Widodo untuk menyelenggarakan kegiatan besar di Aceh, sehingga Aceh menarik bagi investor luar dan tidak terkesan tak aman.
“Aceh Marathon adalah salah satu kegiatan dalam rangka mempromosikan Aceh sebagai daerah yang terbuka. Itu adalah kegiatan internasional pertama ketika saya jadi gubernur,” kata Irwandi.
Baru bertemu
Sejak ditangkap KPK, 3 Juli lalu, kata Irwandi, ia jarang bertemu Ahmadi. Baru bertemu dengan Bupati nonaktif Bener Meriah itu pada satu kesempatan shalat Jumat di Masjid Guntur, masjid yang berada di rumah tahanan Guntur.
“Kami shalat Jumat bersama. Di Aceh kami tak ketemu saat shalat Jumat. Ketemunya justru di Masjid Guntur,” ucap Irwandi.
Kamis kemarin, Irwandi Yusuf bahkan diminta bertindak sebagai imam shalat Asar di masjid kecil yang terletak di Gedung Tipikor Jakarta. Ia menjadi Imam seusai memberi kesaksian dalam kasus suap dengan terdakwa Bupati Bener Meriah nonaktif Ahmadi SE.
Sebelumnya, dalam percakapan dengan Serambi, Irwandi mengatakan banyak hikmah yang ia peroleh setelah menjalani kasus ini. “Salah satunya, shalat lima waktu kita terjaga dengan baik. Kalau sebelumnya mungkin shalat kita masih bolong-bolong,” katanya.
Amatan Serambi, Irwandi tampak lebih kurus. Berat badannya saat ini hanya 65 kg, yang menurutnya, itulah berat badan ideal dirinya.
Ingin terbang
Ia juga menyampaikan obsesinya jika terbebas dari persoalan hukum yang kini membelitnya. “Kalau saya keluar dari persoalan ini, saya akan langsung terbang dengan pesawat saya. Itu yang saya rindukan,” jawab Irwandi saat berbincang dengan Serambi di Gedung Pengadilan Tipikor Jakarta kemarin.
Ia memberikan waktu untuk wawancara khusus kepada Serambi. “Kalau mau wawancara, sekaranglah saatnya,” ujar Irwandi seraya menyuap santapan siangnya berupa nasi kotak.
Seperti diketahui, sebelum ditahan di KPK, Irwandi sering terbang dengan pesawat pribadinya. “Tapi sekarang pesawat sedang diperbaiki di pabriknya,” kata Irwandi. Pesawat Irwandi kabarnya sedang diperbaiki di Cekoslawakia.
“Saya mengambil hikmah dari semua peristiwa ini. Shalat saya menjadi lebih teratur, kalau dulu shalat wajib saja kadang-kadang tertinggal,” katanya mengenai berbagai perubahan dalam dirinya.
Selama dalam tahanan KPK, Irwandi rutin berolahraga dengan bermain bola pingpong.