Ketua MPU Subulussalam Akui Bahas Kasus HIV/AIDS di Khutbahnya, Begini Tanggapan Direktur RSUD

Ustaz Azharuddin menjelaskan data kasus HIV/AIDS dia peroleh dari mantan direktur RSUD Subulussalam yang kini menjabat sekretaris dewan.

Penulis: Khalidin | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM/KHALIDIN
Kolase foto Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kota Subulussalam, Ustaz Azharudin Paeteh (kiri) dan Direktur RSUD Subulussalam, dr Syarifin Usman Kombih. 

Laporan  Khalidin | Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kota Subulussalam, Ustaz Azharudin Paeteh mengakui dirinya mengulas seputar kabar penyakit HIV/AIDS dalam khutbahnya pada Jumat (9/11/2018) di Masjid Agung Subulussalam.

”Iya benar, saat khutbah ada saya sampaikan ke masyarakat agar menjaga anak-anaknya terhindar dari penyakit ini,” ujar Ustaz Azharuddin Paeteh kepada Serambinews.com, Senin (12/11/2018).

Ketika ditanyai sumber data kasus HIV/AIDS itu diperoleh, Ustaz Azharuddin mengatakan mendapatkannya saat diskusi soal penyakit masyarakat (pekat) dengan anggota DPRK setempat sepekan lalu.

Dikatakan, data atau info jumlah penderita HIV/AIDS ini terungkap dari salah seorang yang merupakan unsur kesehatan.

Angkanya, menurut Ustaz Azharuddin sekitar 150-an orang dan sudah ada dua pasien meninggal dunia.

”Angkanya sekitar 150-an, dua kabarnya sudah meninggal tapi saya tidak tau siapa yang meninggal dunia itu,'" ujar Ustaz Azharuddin.

Isu HIV/AIDS Mewabah di Subulussalam Geger di Dunia Maya, Netizen Minta Titip Materi Ceramah ke UAS

Serambinews.com mencoba menkonfirmasi Ustaz Azharuddin soal apakah penyampai informasi dari Dinas Kesehatan atau RSUD Subulussalam sebagaimana kabar di medsos termasuk apakah datanya secara tersurat atau lisan.

Dalam hal ini, Ustaz Azharuddin menjelaskan informasi soal kasus dan data HIV/AIDS dia peroleh dari mantan direktur RSUD Subulussalam yang kini menjabat sekretaris dewan.

Azharuddin memastikan dia tidak pernah mendapat data resmi berupa surat baik dari RSUD maupun Dinkes Subulussalam.

Ustaz Azharuddin mengulas kasus bahaya HIV/AIDS saat khutbah lebih untuk memberikan pemahaman agar masyarakat berhati-hati.

Hal ini, kata Ustaz Azharuddin, sebagai langkah dan upaya MPU setempat dalam menyikapi isu merebaknya kasus HIV AIDS di Kota Sada Kata tersebut.

Sepanjang Tahun 2017, Ini Jumlah Warga Pidie yang Meninggal karena Virus HIV

Selain itu, Ustadz Azharuddin juga mengatakan dia mengimbau warga untuk menjaga anak masing-masing agar tidak keluyuran malam hari serta menertibkan taman di Lae Oram.

Ustaz Azharuddin juga mengulang sejumlah imbauannya dalam khutbah termasuk kepada pemuda dan aparatur desa.

Dikatakan, dalam berbagai razia yang digelar MPU selama ini Taman Kota termasuk daerah rawan terjadi penyakit masyarakat.

Untuk itu, dia menyarankan perlu pengawasan. Bahkan ke depan, Ustaz Azharuddin juga menyarankan saat razia pekat nantinya melibatkan unsur Dinas Kesehatan sehingga jika ada tertangkap langsung diperiksa secara medis.

Awal 2018, Dua Kasus HIV Ditemukan di Lhokseumawe

Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Subulussalam, dr Syarifin Usman Kombih yang dikonfirmasi Serambinews.com membantah telah memberikan data jumlah pasien kasus HIV/AIDS ke MPU Subulussalam atau lembaga lain kecuali Dinas Kesehatan setempat.

Lagi pula, kata dr Syarifin, jikapun memberikan data harusnya melalui dia.

Meski demikian, dr Syarifin membenarkan adanya pasien HIV AIDS yang dirawat di RSUD Subulussalam sejak 2016.

Ibu Rumah Tangga Justru Lebih Berisiko Terinfeksi HIV daripada PSK, Kok Bisa?

Dia pun menjelaskan, jumlah pasien HIV/AIDS yang tercatat sejak 2016 lalu hingga sekarang sebanyak 24 orang.

Dan data ini yang tercatat di RSUD Subulussalam bukan kasus di Kota Subulussalam.

Dikatakan, dari jumlah itu pun, lanjut dr Syarifin sebanyak lima pasien sudah meninggal dunia.

”Jadi yang tercatat di kami hanya 24 orang dan ini data di RSUD bukan kasus di Subulussalam semuanya,” terang dr Syarifin.

Lagi, 10 Ibu Hamil di Kota Wisata Indonesia Ini Positif HIV, Bagaimana Nasib Bayinya

Karenanya, dr Syarifin mengaku kaget soal isu jumlah pasien atau kasus HIV AIDS mencuat sebanyak 152 orang.

Dokter Syarifin pun menjelaskan, semua pasien yang ditangani tidak semuanya warga Subulussalam tapi ada dari luar seperti Aceh Singkil dan Pakpak Bharat Sumatera Utara.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved