Soal Kasus Wabah HIV/AIDS, Data Dinkes dan RSUD Subulussalam Berbeda
"Soal penderita HIV/AIDS itu benar adanya tapi angkanya tidak sebanyak diisukan di medsos,” kata Direktur RSUD Subulussalam, Sarifin Usman Kombih.
Penulis: Khalidin | Editor: Safriadi Syahbuddin
Laporan Khalidin | Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Isu mewabahnya penyakit HIV/AIDS di Kota Subulussalam ternyata benar adanya meski data penderita tidak seperti yang viral di media sosial (medsos).
"Soal penderita HIV/AIDS itu benar adanya tapi angkanya tidak sebanyak diisukan di medsos,” kata Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Subulussalam, dr Sarifin Usman Kombih saat dikonfirmasi Serambinews.com, Senin (12/11/2018) di ruang kerjanya.
Dr Sarifin pun membeberkan data sesungguhnya jumlah penderita HIV/AIDS yang pernah ditangani di RSUD Subulussalam terhitung 2016 hingga sekarang.
Data ini, kata dr Sarifin bukan data penderita di Kota Subulussalam, tapi pasien yang pernah berobat atau ditangani di RSUD Subulussalam.
Jumlah pasien itu menurut dr Sarifin mencapai 24 orang dan lima diantaranya telah meninggal dunia.
Ditambahkan, dari 24 penderita HIV/AIDS yang dirawat di RSUD Subulussalam termasuk pasien meninggal dunia empat orang merupakan penduduk luar daerah seperti Aceh Singkil dan Pakpak Bharat.
Diakui, penderita HIV/AIDS paling tinggi ditangani di sana tahun ini yakni mencapai 11 orang dan satu orang meninggal dunia.
Isu HIV/AIDS Mewabah di Subulussalam Geger di Dunia Maya, Netizen Minta Titip Materi Ceramah ke UAS
Ketua MPU Subulussalam Akui Bahas Kasus HIV/AIDS di Khutbahnya, Begini Tanggapan Direktur RSUD
Viral! Alat Facial Bisa Tularkan Virus HIV, Bagaimana Faktanya? Ini Penjelasan Ahli
Sementara Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Subulussalam justru memiliki data minim terkait jumlah pasien penderita HIV/AIDS di sana.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Subulussalam, Masyhuri SKM yang dikonfirmasi Serambinews.com membantah data penderita HIV/AIDS sebagaimana heboh dibahas di media sosial facebook.
Dia bahkan menyebutkan bahwa informasi yang menyebutkan bahwa jumlah pasien penyakit mematikan mencapai 152 merupakan kabar hoaks alias palsu.
Saat ditanyakan data sebenarnya, kasus penderita HIV/AIDS di Subulussalam menurut Masyhuri yang teridentifikasi pihak dinkes hanya tiga orang dan dua diantaranya meninggal dunia.
Wartawan kembali meminta penegasan soal data ini, lagi-lagi Masyhuri menyatakan data yang ada pada pihaknya hanya tiga penderita HIV/AIDS.
Masyhuri mempertanyakan informasi yang diperoleh wartawan dari RSUD bahwa kasus HIV/AIDS mencapai 24 orang.
Kemudian dia juga mengaku tidak mendapat laporan dari puskesmas.