Arab Saudi akan Hukum Mati Pembunuh Khashoggi, Bukan untuk Keadilan Tapi Demi Lindungi MBS

Klaim tersebut bertentangan dengan temuan Saudi sebelumnya bahwa pembunuhan itu direncanakan.

Editor: Amirullah
(AFP/MOHAMMED AL-SHAIKH)
Jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi. 

SERAMBINEWS.COM - Penyelidikan kasus pembunuhan Jamal Khashoggi terus berlangsung hingga kini.

Arab Saudi mengatakan akan memberikan hukuman mati kepada lima tersangka yang dituduh memerintahkan dan melakukan pembunuhan Jamal Khashoggi.

Upaya tersebut dilakukan untuk menjauhkan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) dari tuduhan pembunuhan yang mengerikan.

Jaksa penuntut umum Saudi mengklaim para agen Saudi, termasuk kepala forensik di dinas intelijen nasional dan anggota keamanan MBS memberi perintah untuk menculik Khashoggi, namun memutuskan untuk membunuhnya ketika jurnalis itu menolaknya.

Baca: Pangeran Arab Diduga Minta Israel Serang Gaza Demi Alihkan Perhatian Dunia dari Kasus Khashoggi

Baca: Komentar Ghazali Abbas Diapresiasi dan Dihujat

Klaim tersebut bertentangan dengan temuan Saudi sebelumnya bahwa pembunuhan itu direncanakan.

MBS tidk terlibat dalam pembunuhan itu, kata juru bicara jaksa.

Turki telah diminta secara resmi untuk menyerahkan rekaman audio yang diduga bukti kematian Khashoggi.

Beberapa jam kemudian, Departemen Keuangan AS mengatakan pemberlakuan sanksi terhadap 17 orang yang terlibat dalam pembunuhan.

Mereka berusaha melindungi MBS dari kesalahan dan menimbulkan teori bahwa ada orang yang telah melakukan tindakan tanpa sepengetahuan MBS.

Pengumuman tersebut diberitahukan setelah adanya kecaman internasional atas pembunuhan Khashoggi pada 2 Oktober tersebut.

Hampir tujuh minggu kasus tersebut terjadi, yang memerintahkan pembunuhan tersebut masih tetap menjad pusat skandal.

Baca: NASA Unggah Foto Objek Mirip Piring Terbang, Apakah Pesawat Milik Alien?

Baca: Sudah Lama Dikenal di Indonesia, Kelor Disebut Pohon Ajaib di Amerika Serikat

Turki percaya bahwa persetujuan pembunuhan diberikan oleh MBS.

Pada Kamis (15/11), menteri luar negeri Turki, Mevlüt Çavuşoğlu, bersikeras bahwa pembunuhan tersebut direncanakan dan pernyataan Saudi tidaklah cukup.

Para jaksa Saudi mengatakan 21 pejabatnya telah didakwa, termasuk 15 orang yang diduga melakukan pengintaian sebelum pembunuhan itu dilakukan.

Ankara dan Riyadh telah melakukan penyelidikan bersama terhadap kematian Khashoggi.

Namun, para pejabat Turki menuduh Saudi menyembunyikan keberadaan mayat Khashoggi dan mengirim tim forensik untuk menyamar sebagai penyidik.

Sheikh Shalan al-Shalan, wakil jaksa agung Saudi, mengklaim pada hari Kamis bahwa pembunuhan itu diperintahkan oleh seorang pria yang ditugaskan untuk menculik Khashoggi.

Dia mengatakan upaya penculikan dengan cepat berubah menjadi kekerasan 'jadi dia memutuskan untuk membunuhnya saat itu'.

Baca: Rp 3,6 M untuk Mobil Camat

Baca: Oknum PNS Curi Obat Gudang di Dinkes

Klaim baha kematian itu tidak direncanakan bertentangan dengan versi sebelumnya yang diakui para pejabat Saudi.

Turki mengatakan dalam rekaman audio membuktikan bahwa Khashoggi dicekik dan kemudian dimutilasi dalam beberapa menit setelah memasuki konsulat.

Turki belum sepenuhnya mengungkapkan transkrip dari rekaman audio yang dikatakan sebagai bukti pembunuhan Khashoggi.

Namun, mereka telah secara luas berbagi dengan badan-badan intelijen dan bahkan bermain dengan agen Saudi, menurut Presiden Erdogan, yang memimpin serangan diplomatk terhadap MBS.

Erdogan mengatakan pembunuhan Khashoggi berasal dari tingkat tertinggi pemerintah Saudi.

Artikel ini telah tayang di intisari-online.com dengan judul Bukan untuk Keadilan, Arab Saudi akan Hukum Mati Pembunuh Khashoggi Demi Lindungi Mohammed bin Salman

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved