Reportase Wartawan Serambinews.com Raih Juara II Anugerah Jurnalistik Pertamina 2018

Ajang Anugerah Jurnalistik Pertamina (AJP) 2018 diikuti oleh wartawan di seluruh Indonesia. Ada sekira 2.000 karya jurnalistik yang diseleksi

Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM
Wartawan Serambinews.com, Muhammad Nasir, meraih juara II kategori Features Online pada Anugerah Jurnalistik Pertamina 2018. Nasir mengikutsertakan tulisan berjudul "Menantang Ombak Samudera, Mengantar LPG ke Pulau Terluar" 

“Menariknya, peraih penghargaan tertinggi pada AJP 2018 yakni best of the best diraih oleh jurnalis dari daerah, yakni RRI Purwokerto, Jawa Tengah.  Proses penetapan best of the best memang sangat alot, pemenang tahun ini berkualitas,” ujar Adiatma.

Khusus pemenang best of the best, lanjut Adiatma, selain mendapat uang tunai, piala dan piagam penghargaan, Pertamina akan memberikan apresiasi khusus berupa kursus singkat di luar negeri.

Ketua Dewan Juri AJP 2018 yang juga Ketua Dewan Pers, Yosep Adi Prasetyo menyatakan pemenang best of the best tahun ini berjudul “Pelita di Belantara Mangrove” merupakan karya jurnalistik radio paling lengkap.

Berikut ini diturunkan kembali karya jurnalistik Wartawan Serambinews.com, Muhammad Nasir yang menyabet juara II kategori Features Online pada Anugerah Jurnalistik Pertamina (AJP) 2018.

“Menantang Ombak Samudera, Mengantar LPG ke Pulau Terluar Indonesia”

Kamis, 26 Juli 2018 21:37

SERAMBINEWS.COM - Siang itu, matahari berada tegak tepat di atas kepala, sehingga teriknya begitu terasa di ubun-ubun, sejauh mata memandang tampak gelombang laut setinggi dua meter saling kejar-kejaran.

Sebuah Boat kayu dengan bobot 35 GT melaju membelah ombak lautan Samudera Hindia, sekali-kali badan boat bergetar dihempas ombak.

Di sepanjang geladak boat tersebut, tampak bersusun manusia dan barang kebutuhan, mulai sayur-sayuran, beras, hingga zak semen.

Sedangkan di bagian palka bersusun sekitar 200-an tabung LPG ukuran 3 KG. Palka memang sudah menjadi tempat dikhsusukan untuk memuat tabung LPG.

Sewaktu-waktu, diantara gemuruh ombak samudera dan kencangnya angin timur bertiup, boat kayu itu berpapasan dengan gerombolan kapal pemburu tuna dari Nikobar-Andaman.

Jika dalam perjalanan tiba-tiba mereka diterpa angin badai dan ombak tinggi, maka air laut bisa memenuhi geladak kapal, muka-muka pucat dan ketakutan tak bisa disembunyikan.

Namun begitu badai usai, semua kembali berubah menjadi canda, mereka saling menertawakan ketakutan.

Begitulah pemandangan di boat menuju Pulo Aceh, salah satu pulau terluar yang berada di barat Indonesia, tepatnya antara Samudera Hindia, Laut Andaman, dan Selat Melaka.

Boat kayu itulah yang selama ini digunakan untuk menyuplai tabung LPG ke pulau yang masih tertinggal tersebut.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved