Kisah Suku Sentinel di Pulau Andaman, Bunuh Siapapun yang Mendarat, Hanya Pria Ini Berhasil Selamat

Mereka menggunakan salam dengan duduk di pangkuan satu sama lain dan mendaratkan tamparan hangat di punggung mereka sendiri.

Editor: Amirullah
dailymail
Satu dari sedikit foto yang memperlihatkan sekilas penduduk pulau Sentinel Utara, kepulauan Andaman, India. Suku asli pulau ini sudah menghuni tempat itu sejak 60.000 tahun lalu dan sejak saat itu mereka menolak modernisasi. 

Namun hampir setiap orang yang berkunjung disambut dengan terjangan panah.

Pada 1970-an, sutradara film dokumenter National Geographic terkena satu panah pada bagian kakinya.

Baca: 5 Fakta Suku Sentinel di Kepulauan Andaman, Suku Paling Berbahaya yang Tak Jauh dari Indonesia

"Ditinggal sendirian"

"Kemungkinan penduduk pulau trauma dengan peristiwa penculikan, atau mungkin mereka takut pada penyakit asing," demikian laporan New York Times.

Tidak ada yang pernah tahu persis mengapa mereka begitu bermusuhan dengan orang luar, dan bahasa mereka hingga kini tetap masih menjadi misteri.

Suku Sentinel diyakini bermigrasi dari Afrika pada 50.000 tahun lalu.

Mereka menggunakan tombak, busur, dan anak panah untuk berburu binatang.

Mereka juga mengumpulkan tanaman untuk dimakan dan dijadikan rumah.

"Sentinel ingin dibiarkan sendirian," kata antropolog, Anup Kapur.

Baca: Kembali Bunuh Orang Asing, Suku Terasing Sentinel Jadi Perbincangan, Ini Keunikan Suku Tersebut

Baca: Kembali Bunuh Orang Asing, Bagaimana Bisa Suku Sentinelese Terisolasi dari Dunia Luar Begitu Lama?

Anvita Abbi, yang telah menghabiskan puluhan tahun mempelajari bahasa suku di Kepulauan Andaman dan Nikobar, India, turut menyampaikan pendapatnya.

"Hanya untuk rasa penasaran, mengapa kami harus menganggu suku yang telah bertahan selama puluhan ribu tahun," katanya.

Interaksi dengan orang luar dapat menjadi bencana besar bagi kesehatan suku Sentinel, sebab mereka tidak memiliki ketahanan terhadap penyakit asing.

Selama bertahun-tahun, suku Sentinel memudar dari pemberitaan hingga akhirnya pada Rabu lalu, pemerintah India mengatakan Chau terbunuh oleh busur dan anak panah mereka.

Kini, kepolisian India khawatir tentang ke mana penyelidikan kematian Chau akan mengarah.

Sebab, jika mereka pergi ke pulau untuk mengambil jenazah Chau, mereka mungkin juga bakal terbunuh.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penculikan di Abad 19 Penyebab Suku Sentinel Trauma Orang Asing?
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved