Kembali Bunuh Orang Asing, Suku Terasing Sentinel Jadi Perbincangan, Ini Keunikan Suku Tersebut
Pada sensus India tahun 2001, diperkirakan terdapat 39 individu Sentinel. Saat ini jumlahnya diperkirakan paling banyak 150 jiwa.
SERAMBINEWS.COM - Sentinel adalah salah satu dari penduduk asli Kepulauan Andaman yang terletak di Teluk Benggala, India.
Mereka menghuni Pulau Sentinel Utara. Bangsa ini merupakan bangsa yang terpencil dan sepenuhnya bebas dari pengaruh luar.
Pada sensus India tahun 2001, diperkirakan terdapat 39 individu Sentinel. Saat ini jumlahnya diperkirakan paling banyak 150 jiwa.

Suku Sentinel kini kembali menjadi perbincangan warga dunia setelah seorang pemuda warga Amerika Serikat (AS) dibunuh oleh suku terasing yang terancam punah tersebut.

Baca: 5 Fakta Suku Sentinel di Kepulauan Andaman, Suku Paling Berbahaya yang Tak Jauh dari Indonesia
Baca: Kembali Bunuh Orang Asing, Bagaimana Bisa Suku Sentinelese Terisolasi dari Dunia Luar Begitu Lama?
Demikian laporan yang dikutip Surya.co.id (surabaya.tribunnews.com) dari BBC Indonesia dalam artikel berjudul: 'Sebarkan ajaran Kristen', warga Amerika 'dibunuh suku terasing' di Samudera Hindia
Para nelayan yang membawa pria itu ke Pulau Sentinel Utara mengatakan sekelompok anggota suku itu memanahnya hingga tewas dan meninggalkan tubuhnya di pantai.
Pria tersebut bernama John Allen Chau, 27 tahun, dari Alabama, AS.
Melakukan kontak dengan suku-suku di Andaman yang terancam punah dan hidup terisolasi dari dunia merupakan tindakan ilegal karena berisiko menulari mereka dengan penyakit dari luar.

Diperkirakan anggota suku terasing yang mendiami Pulau Sentinel Utara, yang benar-benar terputus dari dunia luar, berjumlah antara 50 dan 150 jiwa.
Baca: IGD RSUDZA Banda Aceh Membeludak, Begini Penampakan di Dalam Fasilitas Emergency Tersebut!
Baca: Usai Tabrak Becak Motor di Jalan Nasional Subulussalam, Sopir Interkuler Melarikan Diri
Tujuh orang nelayan yang membawa warga negara AS itu kini ditahan karena dianggap melanggar hukum, kata polisi.
Media lokal di India melaporkan bahwa Chau kemungkinan ingin bertemu suku terasing itu untuk menyebarkan agama Kristen kepada mereka.
Tetapi di media sosial, pemuda itu menampilkan dirinya sebagai seorang pelancong dan petualang sejati.
Kepala Kepolisian Andaman, Dependra Pathak, mengatakan kepada situs berita India, News Minute, bahwa Chau berprofesi sebagai "semacam paramedis".

"Orang mengira dia misionaris karena dia telah menyebutkan pandangannya soal Tuhan dan dia adalah seorang yang percaya Tuhan melalui media sosial.
Namun, dalam artian yang sempit, dia bukanlah misionaris. Dia adalah petualang dan niatnya untuk bertemu suku terasing," ujar Pathak dilansir Surya.co.id (surabaya.tribunnews.com).
Baca: Geram Pada Pihak yang Menudingnya PKI, Jokowi: Mana Orangnya Ingin Saya Tabok