Dari Kronologi hingga Sensor Rusak, Ini 5 Fakta Paparan KNKT soal Investigasi Lion Air JT 610
Sebagaimana diketahui, pesawat Lion Air JT 610 tujuan Jakarta-Pangkalpinang itu jatuh di perairan Karawang pada 29 Oktober 2018.
3. Saat penerbangan sebelumnya, Lion Air PK-LQP alami kondisi serupa tapi bisa diatasi pilot
Dalam penerbangan sebelumnya, yaitu rute Denpasar-Jakarta, pesawat ini menurutnya turut mengalami kondisi serupa.
Namun, sang pilot mematikan MCAS untuk menghindari konflik ketika hidung pesawat berusaha dinaikkan.
Dari kejadian itu, pabrikan pesawat Boeing membuat petunjuk untuk seluruh operator penerbangan pesawat.
Petunjuk itu merekomendasikan agar pilot mematikan MCAS ketika terjadi hal serupa.
"Prosedur yang dia (pilot penerbangan Denpasar-Jakarta) lakukan belum ada sebelumnya. Dia punya inisiatif sendiri matikan automatic trim."
"Pilot-pilot tidak diberi training seperti itu," kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono saat rapat kerja bersama Komisi V DPR, Menhub Budi Karya Sumadi, Basarnas, BMKG dan lainnya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (22/11/2018).
Baca: Jusuf Kalla Tanggapi Soal Survei 41 Masjid Terpapar Radikalisme: Ini Studi yang Memprihatinkan
4. Bermasalah sejak tiga hari dengan enam masalah.
Melansir Kompas.com, Pesawat Lion Air PK-LQP ternyata sudah bermasalah sejak tiga hari sebelumnya.
Dalam tiga hari, ada enam masalah yang dialami pesawat itu.
Hal ini diketahui oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi ( KNKT) berdasarkan data perawatan pesawat.
"Dari data perawatan pesawat, sejak tanggal 26 Oktober, tercatat ada enam masalah atau enam gangguan yang tercatat di pesawat ini," kata Ketua Sub Komite Investigasi KNKT Nurcahyo Utomo saat merilis temuan awal jatuhnya pesawat, di Kantor KNKT, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (28/11/2018).
Nurcahyo mengatakan, enam masalah yang terjadi itu berkaitan dengan masalah indikator kecepatan dan ketinggian pesawat.
Masalah itu masih terus terjadi sampai penerbangan terakhir sebelum pesawat jatuh, yakni pada rute Denpasar-Jakarta pada 28 Oktober.
Hingga akhirnya, pesawat jenis Boeing 737 Max 8 itu jatuh di perairan Karawang saat menempuh rute Jakarta-Pangkal Pinang.