Breaking News

Kupi Beungoh

Mujahid Aceh dalam Bingkai 212

Selain aksi massa, gerakan 212 ini juga telah melahirkan terobosan di bidang ekonomi, yaitu dengan berdirinya banyak minimarket syariah

Editor: Zaenal
Kolase Serambinews/Instagram @oyi_k
Kolase foto Sri Ningsih (mahasiswi UIN Ar-Raniry) dan Reuni Akbar 212 tahun 2018. 

Awal mula masuknya islam ke Aceh dibawa oleh para ulama yang bertujuan untuk menyebarkan agama Islam.

Suma Oriental adalah salah satu buku yang menjelaskan bahwa orang Moor dari Al-Andalus yang menyebarkan agama Islam dan para ulama yang berusaha mendorong dan mengajak Raja Pasai (Meurah Silu) untuk masuk Islam.

FPI dan 212

Front Pembela Islam yang disingkat FPI adalah sebuah ormas yang yang berpusat di Jakarta yang memiliki sayap juang yakni Laskar Pembela Islam.

Organisasi tersebut dibentuk untuk melakukan kerja sama antara ulama  Indonesia dalam menegakkan amar ma’ruf dan nahi mungkar di semua aspek kehidupan. 

Ormas ini dideklarasikan pada tanggal 17 Agustus 1998 di Pondok Pesantren Al-um, kampung hutan, Jakarta selatan.

Latar belakang didirikan gerakan ini karena adanya penderita panjang umat Islam yang disebabkan lemahnya kontrol sosial penguasa akibat banyaknya pelanggaran HAM yang dilakukan oleh penguasa, kemungkaran dan kemaksiatan yang merajalela, dan kewajiban dalam menjaga serta mempertahankan harkat dan martabat islam dan umatnya.

FPI merupakan gerakan lugas dan tanpa kompromi dalam menegakkan keadilan sebagai cermin prinsip dan jiwa fisabilillah.

Baca: Jubir FPI Curiga Ada Ulah Intel Pada Penangkapan Habib Rizieq, Singgung Tokoh yang Tantang HRS

Baca: Tanggapi Pengkritik ‘Nonmuhrim Dilarang Duduk Semeja’, FPI Aceh: Pakai Iman, jangan Pakai Nafsu

Ormas yang dikenal dengan aksi kontroversi seperti menutup klub malam, tempat palacuran dan lainnya yang diklaim sebagai tempat maksiat.

Semua dilakukan atas anggapan pemerintah mandul dalam menegakkan hukum syariat di negeri ini.

Disamping anggapan kontra tersebut, faktanya terlibat dalam berbagai aksi sosial/kemanusiaan di daerah bencana.

Seperti mengirim relawan ke Aceh saat tsunami melanda 2004 lalu, gempa di Padang, gempa Lombok Nusa Tenggara Barat, dan Palu Sulawesi Tengah, menjadi bukti betapa FPI selalu siap membantu siapapun membutuhkan pertolongan.

Mereka sangat antusias membela agama Islam dan membantu sesama dalam mencari keridhaan Allah.

Di Aceh, ormas ini dipimpin oleh Tgk Muslim at-Thahiry. Salah satu kegiatannya adalah membantu menegakkan qanun qanun Aceh yang berkaitan dengan Syariat.

Pemuda-pemudi Aceh juga ikut berpartisipasi dalam ormas tersebut.

Baca: Pemilik Akun Jony Boyok yang Hina Ustaz Abdul Somad Dijemput FPI

Baca: DSI dan WH Gandeng FPI Berantas Maksiat

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved