Kisah Ahmad Dinata, Tsunami Selat Sunda Renggut Nyawa Ibu dan Adiknya hingga Jadi Anak Angkat Polisi

Ahmad Dinata Adit Saputra, siswa kelas VI Sekolah Dasar di Kalianda, Lampung Selatan, harus menerima kenyataan pahit.

Editor: Faisal Zamzami
Via Kompas.com/ Istimewa
Adit bersama keluarga Aipda Turono 

Setelah beberapa hari di tenda pengungsian, Adit akhirnya bertemu dengan ayah kandunganya, Subandi.

Adit dan ayahnya pun segera pergi ke rumah saudaranya di Desa Way Muli, Kalianda.

2. Biskuit dan susu untuk sang adik

s
Warga melintas di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang rusak akibat tsunami Selat Sunda di Kampung Nelayan, Labuan, Pandeglang, Banten, Selasa (25/12/2018). BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) melaporkan hingga Selasa (25/12) pagi jumlah korban meninggal dunia akibat tsunami Selat Sunda mencapai 481 orang, 1.216 orang luka, dan 67 orang lainya dinyatakan masih hilang. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/aww.(MUHAMMAD BAGUS KHOIRUNAS)

Saat berada di tenda pengungsian, Adit menyita perhatian relawan.

Saat diberi kue, biskuit dan susu kotak, selalu disimpan di tasnya.

Adit beralasan, kue dan susu tersebut ingin dia berikan kepada sang adik.

"Tasnya sampai penuh makanan dan minuman tetapi dia selalu katakan ini untuk adik," kata Wahyu Wibisono, Ketua IDI Lampung Selatan.

Saat itu, Adit masih belum mengetahui bahwa ibu dan adiknya telah meninggal dunia tersapu tsunami.

Ayah kandung pun masih ragu untuk memberitahukan nasib ibu dan adik kandung Adit ketika menjemput Adit di tenda pengungsian.

3. Berziarah di makam ibu dan adik

s
Warga Pesisir Kalianda bawah tetap bertahan di pengungsian, Sabtu (22/12/2018). (Tribun Lampung/Dedi Sutomo)

Menurut Wahyu, sang ayah tampak berat untuk memberitahu kondisi ibu dan adik Adit.

Ayahnya pernah berpura-pura mengajak Adit untuk menengok ibu dan adiknya di rumah sakit.

"Ayahnya lalu berdalih mengajak menengok ibu dan adiknya di rumah sakit ketika itu, untuk menghibur Adit seolah-olah keluarganya masih lengkap," tutur Wahyu.

Melihat kondisi Adit, tim trauma healing segera bertindak menangani Adit.

"Adit akhirnya diajak ke kuburan ibu dan adiknya dan sekarang dia sudah lebih baik dan bisa menerima kenyataan," tutur Wahyu.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved