Aksi WPU, BMU dan Masyarakat Jeunib Hasilkan Rumah untuk Anak Yatim, Begini Kepedihan Hidup Nurlaila
WPU adalah lembaga khusus menangani bantuan rumah untuk anak yatim dan janda miskin di Aceh, sedangkan BMU bersifat universal.
Penulis: Yusmadi | Editor: Yusmadi
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN -- Kamis (10/1/2019) sore boleh jadi hari yang paling berkesan bagi Nurlaila (41), warga Gampong Pulo Rangkileh, Kecamatan Jeunieb, Kabupaten Bireuen.
Pasalnya, hari itu ia bisa tinggal dan memiliki rumah sendiri setelah sekian lama janda miskin yang hidup bersama 3 anaknya itu menumpang di rumah kerabatnya.
Bantuan rumah tersebut lahir dari usaha yang dilakukan aktivis Barisan Muda Ummat (BMU) --lembaga sosial yang diprakarsai Tgk HM Yusuf A Wahab atau Tu Sop.
Aksi penggalangan sumbangan dilakukan berkat kerja sama BMU dengan Comunity Aceh Peduli Malaysia beberapa waktu hingga lahirlah sebuah wadah baru yaitu Wanita Peduli Ummat (WPU).
WPU adalah lembaga khusus menangani bantuan rumah untuk anak yatim dan janda miskin di Aceh, sedangkan BMU bersifat universal.
Prosesi serah terima bantuan diterima oleh Nurlaila (41) dan serah terima kunci oleh Imam Besar Barisan Muda Ummat (BMU) Tgk. H. M. Yusuf A Wahab atau Tu Sop, pada Kamis (10/1/2019).
Baca: Imam Besar Barisan Muda Ummat (BMU) Tu Sop Bersilaturahmi ke Kantor Serambi Indonesia
Sebelumnya Nurlaila dan ketiga anaknya tidak memiliki rumah, mereka tinggal menumpang di rumah kerabatnya.
Cerita meyedihkan diutarakan seorang warga.
Saat suaminya meninggal karena penyakit lever tiga bulan lalu, Nurlaila tidak tahu harus membawa pulang jenazah suaminya kemana.
Dia hampir menggunakan musala desa untuk melakukan proses tajhiz mayit, namun dilarang abangnya.
Baca: Barisan Muda Ummat Buka Donasi Bangun Rumah Nyakwa Rohani di Desa Baet
“Kala itu abang Nurlaila bersedia untuk tajhiz mayit dan keperluan lain di rumahnya. Hingga kini Nurlaila masih tinggal di rumah abangnya,” kata warga tersebut.
Kini Nurlaila dan ketiga anaknya sudah bisa menikmati rumah baru.
Nurlaila mengaku senang dan bahagia mempunyai sebuah rumah impiannya.
Betapa tidak profesinya sebagai petani yang mencari upah di sawah sangat mustahil bisa membuat rumah untuk anak-anaknya yang sudah yatim ini.
Selain mendapatkan rumah, Nurlaila juga mendapatkan bantuan uang tunai dari sejumlah pihak.
Tgk M. Yusuf Nasir atau sapaan akrab Abiya Rauhul Mudi Ketua Barisan Muda Ummat (BMU) Pusat mengatakan, kali ini BMU hanya sebagai fasilitator kegiatan saja.
Sementara dana pembangunan rumah dengan kode BMU 015 ini sebagian besar berasal dari wanita-wanita Aceh di Malaysia yang tergabung dalam Wanita Peduli Ummat (WPU) dan juga dari masyarakat Jeunieb.
Baca: Barisan Muda Ummat Serahkan Rumah Bantuan Keenam, Penerimanya Janda Tua di Pidie Jaya
“Kali ini BMU hanya memfasilitasi pembangunan saja tanpa membuka donasi BMU Peduli, kita yang mengelola dana, baik dana dari WPU maupun dana dari Muspika dan masyarakat Jeunieb,” tandas Abiya.
Menurut Abiya Rumah BMU 015 ini berbeda dari rumah-rumah sebelumnya.
Selain ukurannya sedikit lebih besar juga mempunyai dapur dan peralatan dalam.
Menurut data yang dijelaskan Fitriadi Shut, Bendahara BMU Peduli dalam pembangunan rumah BMU 015 mencapai Rp. 37.816.000,-. dari 25 donatur.
Selain itu juga ada bantuan dalam bentuk barang, berikut
Perinciannya :
1). WPU Malaya Rp. 15.266.000,-
2). Bang Pon Joho Rp. 6.500.000,-
3). Aneuk Yatim dan Santri Dayah Rauhul Mudi Al-Aziziah Jeunieb Rp. 3.970.000,-
4). Masyarakat Gampong Pulo Rangkileh Rp. 1.586.000,-
5). Majelis hari jumat Dayah Rauhul Mudi Al-Aziziah Jeunieb Rp. 1.098.000,-
6). Majelis Ta'lim Lancang Raya dan Matang Raya Rp. 1.000.000,-
7). Abiya Rauhul Mudi Rp. 1.000.000,-
8). Tgk. Zahlan ZA Blang Me Timu Rp. 1.000.000,-
9). Aiyub Musafir Matang Bangka Rp. 1.000.000,-
10). Majelis Ta'lim Matang Nibong Rp. 1.000.000,-
11). Majelis malam minggu Dayah Rauhul Mudi Al-Aziziah Jeunieb Rp. 1.150.000,-
12). Hamba Hamba Allah Rp. 961.000,-
13). Zulkifli Lancang Rp. 500.000,-
14). Masyarakat Mns. Mesjid Ulim Pijay Rp. 275.000,-
15). Hj. Rosdiana Mns. Kota Jeunieb Rp. 200.000,-
16). Abati Kuta krueng Pijay Rp. 200.000,-
17). Murtala Blang Me Barat Jeunieb Rp. 100.000,-
18). Fitriadi Rusli Matang Teungoh Jeunieb Rp. 100.000,-
19). Nyak Nah Darul Aman Jeunieb Rp. 100.000,-
20). Tgk. Bahri Babussalam Al-Aziziah Jeunieb Rp. 70.000,-
21). Cek Din Lampoh oe Rp. 50.000,-
22). Tgk. Khairoen Babussalam Al-Aziziah Jeunieb 20.000,-
23). Fahlon Blang Me Barat Jeunieb Rp. 20.000,-
24). Samsul Muhammad. 500.000,-
25). Misbah sinar surya 150.000,-
Sumbangan dalam bentuk barang sbb :
1). Tgk. Zubir Lheue Simpang Jeunieb : 1.500 Batu Bata
2). Muhammad Ismail Pulo Rangkileh : 2 batang pohon kelapa + 2 btg tiang.
3). M. Jailani Abdullah Pulo Rangkileh : 1 batang pohon kelapa.
4). Ramli Mahram Pulo Rangkileh : 1 batang pohon kelapa.
5). Hamba Allah : 1 truck tanah timbun.
6). Pemuda Pulo Rangkileh : 7 zak semen
Sementara itu, Muspika Jeunieb yang terdiri dari Camat Bapak M.Yusuf, S. Sos, Kapolsek Iptu Soeharto dan Danramil Kapten Infanteri Ali Akbar mengatakan kegiatan seperti ini merupakan langkah paling mulia dan inspirasi yang sangat menyentuh.
Imam Besar Barisan Muda Ummat (BMU) Tgk H. Muhammad Yusuf A Wahab yang biasa disapa Tu Sop Pimpinan Dayah Babussalam Al Aziziyah Jeunieb dalam pidato singkatnya mengatakan, “hari ini kita memikirkan apa yang sanggup kita pikirkan, tak perlu berandai-andai, bayangkan kalau ada donatur tetap 3.000 orang dengan donasi Rp 10 ribu rupiah menghasilkan Rp 30 Juta.”
Baca: Barisan Muda Ummat Serahkan Rumah untuk Warga Miskin di Pidie, Tu Sop: Bukan Program Bantuan Rumah
Ia melanjutkan, tapi saat ini donaturnya belum sampai 400 orang, dan BMU hari ini ibarat bayi yang baru lahir perlu dirawat.
“BMU bukan punya Tu Sop, jika sewaktu waktu nanti Tu Sop tiada lanjutkan kampanye sosial ini, membangun peradaban sosial masyarakat Aceh merupakan Sunnah Rasulullah dan solusi memperbaiki Islam dari sisi sosial,” harap Tusop. (*)