Jamaah Membeludak dan Shalat di Bawah Gerimis, Begini Suasana Jumat Perdana di Masjid KL Banda Aceh

Deretan mobil dan sepeda motor, terlihat diparkir hingga ratusan meter di kiri-kanan jalan tepi kali atau pinggir Krueng Aceh.

Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM/ZAINAL ARIFIN M NUR
Jamaah membeludak sampai ke pekarangan masjid pada Shalat Jumat perdana di Masjid Haji Keuchik Leumiek (KL), 1 Februari 2019. 

Prof Farid kemudian mengutip beberapa ayat Alquran yang berisi pesan tentang masjid.

Antara lain Surat At Taubah ayat 18 yang bermakna “Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian…”

“Jadi orang-orang yang meramaikan masjid, seperti yang kita persaksikan hari ini adalah orang-orang yang sungguh-sungguh beriman kepada Allah dan yakin dengan seyakinnya akan datangnya Hari Kiamat,” ujar Farid.

Dalam khutbahnya yang sangat bersemangat, Prof Farid juga mengutip tentang hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, ‘Barangsiapa membangun masjid, maka Allah akan membangun semisalnya di syurga.”

Masjid Haji Keuchik Leumiek di tepi Krueng Aceh, Gampong Lamseupeung Banda Aceh, Januari 2019.
Masjid Haji Keuchik Leumiek di tepi Krueng Aceh, Gampong Lamseupeung Banda Aceh, Januari 2019. (Foto kiriman H Kamaruzzaman HKL (Memet))

Baca: Sebelum Kembali ke Jakarta, Ibu Ani Minta SBY Temaninya Berkunjung ke Masjid Raya, Ini Alasannya

Baca: 15 Tahun Kumandangkan Azan, Muazin Sebuah Masjid di Israel Dipecat Gara-gara Ikut Kompetisi Binaraga

Prof Farid juga mengupas tentang janji Allah terhadap orang-orang yang menyumbangkan hartanya di jalan Allah dan ancaman terhadap orang-orang yang kikir.

Janji Allah ini tertera dalam Alquran Surat Al-Lail ayat 5-11 yang terjemahannya.

“(5) Maka barang siapa memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa.

(6) Dan membenarkan (adanya pahala) yang terbaik (surga).

(7) Maka akan Kami mudahkan baginya jalan menuju kemudahan (kebahagiaan).

(8) Dan adapun orang yang kikir dan merasa dirinya cukup (tidak perlu pertolongan Allah).

(9) Serta mendustakan (pahala) yang terbaik. 

(10) maka akan Kami mudahkan baginya jalan menuju kesukaran (kesengsaraan).

(11) Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila dia telah binasa.”

Masjid Haji Keuchik Leumiek (Masjid KL) difoto dari arah Lambhuk, Januari 2019.
Masjid Haji Keuchik Leumiek (Masjid KL) difoto dari arah Lambhuk, Januari 2019. (Foto kiriman H Kamaruzzaman HKL (Memet))

Dalam khutbah yang disampaikan dalam nada tinggi, mantan rektor UIN Ar-Raniry ini mengkritisi sikap sebagian masyarakat Aceh saat ini, termasuk di pemerintahan, yang masih sering mempersulit orang lain.

Padahal, katanya, Allah telah berjanji bahwa barangsiapa mempermudah urusan orang lain, maka Allah juga akan mempermudah urusannya.

Sebaliknya, barangsiapa mempersulit urusan orang lain, maka Allah juga akan mempersulit kehidupannya.

“Kehidupan masyarakat kita masih sempit pemikiran, mempersulit orang lain,” ujarnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved