Jamaah Membeludak dan Shalat di Bawah Gerimis, Begini Suasana Jumat Perdana di Masjid KL Banda Aceh
Deretan mobil dan sepeda motor, terlihat diparkir hingga ratusan meter di kiri-kanan jalan tepi kali atau pinggir Krueng Aceh.
Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Amirullah
Laporan Zainal Arifin M Nur | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Ribuan jamaah dari Banda Aceh dan Aceh Besar, memadati kompleks Masjid Haji Keuchik Leumiek (Masjid KL), di Gampong Lamseupeung, Kecamatan Lueng Bata, Jumat (1/2/2019).
Ini adalah Jumat perdana yang dilaksanakan di masjid yang didirikan oleh keluarga Harun Keuchik Leumiek, saudagar logam mulia (emas) di Aceh.
Masjid yang berdiri indah di tepi Krueng Aceh ini diresmikan oleh Plt Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah, Senin (28/2/2019).

Amatan Serambinews.com, pada pukul 12.30 WIB atau sekitar 20 menit menjelang azan, jamaah sudah meluber hingga ke pekarangan samping kiri kanan dan teras belakang masjid.
Baca: VIDEO - Bergaya Timur Tengah, Masjid Haji Keuchik Leumik Sudah Dicita-Citakan Sejak 22 Tahun Silam
Baca: Shalat Jumat Perdana di Masjid Haji Keuchiek Leumiek, Jamaah Kagumi Keindahan Masjid
Deretan mobil dan sepeda motor, terlihat diparkir hingga ratusan meter di kiri-kanan jalan tepi kali atau pinggir Krueng Aceh.
Melihat jamaah yang terus berdatangan, panitia masjid bergerak cepat mengambil karpet/ambal sajadah dari balai pengajian di kompleks Haji Keuchik Leumiek, dan meunasah/mushalla di kampung tersebut.
Setidaknya butuh hingga 20-30 lembar karpet sajadah untuk menampung jamaah yang tidak tertampung di dalam masjid.
Tidak hanya dari Banda Aceh dan Aceh Besar, beberapa warga kabupaten lain yang sedang berada di Banda Aceh juga menyempatkan diri menunaikan Shalat Jumat di masjid ini.
"Kebetulan saya sedang berada di Banda Aceh untuk menemani anak yang ikut seleksi masuk Dayah Insan Qurani di Aceh Besar. Saat saya baca berita di Serambinews.com bahwa masjid KL ini akan melaksanakan shalat Jumat perdana, maka saya ajak anak saya untuk menunaikan Shalat Jumat di masjid ini," ujar Marwan (42), warga asal Labuhan Haji, Aceh Selatan.

Cuaca Banda Aceh yang berawan membuat jamaah yang berada di pekarangan masjid tetap khusyuk mendengarkan khutbah.
Saat shalat berlangsung, gerimis turun menyirami ribuan jamaah yang khusyuk melaksanakan Shalat Jumat perdana yang diimami oleh Tgk Iqbal Hasan SHI, qari asal Aceh yang meraih juara harapan I MTQ Antar Bangsa di Malaysia tahun 2012, dan juara II Tilawah Dewasa Qiraah Sab’ah MTQ Nasional Ambon tahun 2012.
Baca: Plt Gubernur Resmikan Masjid Haji Keuchik Leumiek
Baca: Indahnya Masjid Haji Keuchik Leumiek di Tepi Krueng Aceh

Khutbah Prof
Sementara itu, Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Prof Dr Farid Wajdi, yang bertindak sebagai khatib pada Shalat Jumat perdana di Masjid Haji Keuchik Leumiek, mengisahkan tentang pentingnya peran masjid dalam membina masyarakat madani.
Prof Farid mengatakan, pada tahun pertama berhijrah ke Madinah, Rasulullah langsung membangun Masjid Quba sebagai sentral untuk membina ummat.
Prof Farid kemudian mengutip beberapa ayat Alquran yang berisi pesan tentang masjid.
Antara lain Surat At Taubah ayat 18 yang bermakna “Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian…”
“Jadi orang-orang yang meramaikan masjid, seperti yang kita persaksikan hari ini adalah orang-orang yang sungguh-sungguh beriman kepada Allah dan yakin dengan seyakinnya akan datangnya Hari Kiamat,” ujar Farid.
Dalam khutbahnya yang sangat bersemangat, Prof Farid juga mengutip tentang hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, ‘Barangsiapa membangun masjid, maka Allah akan membangun semisalnya di syurga.”

Baca: Sebelum Kembali ke Jakarta, Ibu Ani Minta SBY Temaninya Berkunjung ke Masjid Raya, Ini Alasannya
Baca: 15 Tahun Kumandangkan Azan, Muazin Sebuah Masjid di Israel Dipecat Gara-gara Ikut Kompetisi Binaraga
Prof Farid juga mengupas tentang janji Allah terhadap orang-orang yang menyumbangkan hartanya di jalan Allah dan ancaman terhadap orang-orang yang kikir.
Janji Allah ini tertera dalam Alquran Surat Al-Lail ayat 5-11 yang terjemahannya.
“(5) Maka barang siapa memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa.
(6) Dan membenarkan (adanya pahala) yang terbaik (surga).
(7) Maka akan Kami mudahkan baginya jalan menuju kemudahan (kebahagiaan).
(8) Dan adapun orang yang kikir dan merasa dirinya cukup (tidak perlu pertolongan Allah).
(9) Serta mendustakan (pahala) yang terbaik.
(10) maka akan Kami mudahkan baginya jalan menuju kesukaran (kesengsaraan).
(11) Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila dia telah binasa.”

Dalam khutbah yang disampaikan dalam nada tinggi, mantan rektor UIN Ar-Raniry ini mengkritisi sikap sebagian masyarakat Aceh saat ini, termasuk di pemerintahan, yang masih sering mempersulit orang lain.
Padahal, katanya, Allah telah berjanji bahwa barangsiapa mempermudah urusan orang lain, maka Allah juga akan mempermudah urusannya.
Sebaliknya, barangsiapa mempersulit urusan orang lain, maka Allah juga akan mempersulit kehidupannya.
“Kehidupan masyarakat kita masih sempit pemikiran, mempersulit orang lain,” ujarnya.