Pertama dalam Sejarah, Puteri Kerajaan Thailand Ikut Pemilihan Calon PM, Raja Bilang ‘Tak Pantas’
Andai saja langkah Ubolratana Mahidol mulus, kehadirannya dianggap sebagai ancaman besar terhadap militer.
Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
Komisi diminta untuk mendukung semua kandidat pada hari Jumat depan.
Tidak Pantas
Beberapa jam setelah pengumuman pencalonan Putri Ubolratana Rajakanya Sirivadhana Barnavadi, atau pada, Jumat (8/2/2019) malam, Raja Thailand Maha Vajiralongkorn mengeluarkan pernyataan resmi menyikapi hal tersebut.
Raja menyebut bahwa pencalonan sang kakak, Putri Ubolratana Mahidol, sebagai perdana menteri dalam pemilu "tidak pantas".
"Keterlibatan anggota inti keluarga kerajaan dalam politik tidak sesuai dengan tradisi, kebiasaan, dan kebudayaan dan karenanya menjadi sangat tidak pantas," kata raja seperti dikutip Serambinews.com dari www.bbc.com.

Raja juga mengatakan langkah Ubolratana Mahidol "tidak sesuai konstitusi".
Sejumlah kalangan meyakini sikap resmi istana ini pada praktiknya membuat Putri Ubolratana urung terjun di pemilu.
Siapa Ubolratana Mahidol?
Lahir tahun 1951, putri pertama almarhum raja Bhumibol Adulyadej ini memiliki nama lengkap Ubolratana Rajakanya Sirivadhana Barnavadi.

Ubolratana Mahidol memutus kebiasaan keluarga kerajaan Thailand yang menghindari politik.
Setelah menikah dengan pria asal Amerika Serikat tahun 1972, dia menanggalkan gelar kerajaannya. Uboratana pun pindah ke AS.
Ketika pernikahan itu berakhir, Ubolratana pulang ke Thailand dan kembali berpartisipasi dalam kehidupan kerajaan.
Ubolratana aktif di media sosial. Ia juga membintangi sejumlah film produksi Thailand.
Ubolratana memiliki tiga anak, salah satunya meninggal tatkala gelombang tsunami menerjang Thailand tahun 2004. Dua anaknya yang lain kini masih menetap di AS.
Putri kerajaan ini terdaftar sebagai calon perdana menteri dari Partai Thai Raksa Chart.