Breaking News

Pertama dalam Sejarah, Puteri Kerajaan Thailand Ikut Pemilihan Calon PM, Raja Bilang ‘Tak Pantas’

Andai saja langkah Ubolratana Mahidol mulus, kehadirannya dianggap sebagai ancaman besar terhadap militer.

Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
khaosodenglish.com/AFP
Putri Ubolratana Mahidol dan sang adik yang merupakan Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn 

Partai ini loyal terhadap keluarga Shinawatra yang kontroversial, yang mendominasi perpolitikan Thailand selama bertahun-tahun.

Baca: Timnas Australia tolak bertanding di Thailand, Solidaritas untuk Hakeem al-Araibi

Baca: Pesepak Bola Bahrain Tak Mau Diekstradisi oleh Thailand, Takut Disiksa Jika Kembali ke Negaranya

Yang ikut pemilu?

Perdana Menteri Thailand saat ini, Prayuth Chan-ocha, juga menyatakan bahwa ia akan kembali maju ke pemilihan umum.

Orang nomor satu angkatan darat Thailand yang naik tampuk kekuasaan setelah kudeta militer tahun 2014 itu merupakan kandidat dari Partai Palang Pracharat.

Namun keluarga kerajaan sangatlah dihormati di Thailand dan sangat jarang mendapat kritik. Muncul pertanyaan, apakah kandidat lain mampu menandingi Ubolratana dalam pemilihan umum.

Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-ocha, akan menjadi pesaing Udolratana dalam pemilu Maret mendatang.
Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-ocha, akan menjadi pesaing Udolratana dalam pemilu Maret mendatang. (Getty Images)

Apa dampak jika Ubolratana terjun di dunia politik Thailand?

Pemilihan umum Maret nanti akan menjadi yang pertama kali digelar sejak Prayuth menjadi orang nomor satu Thailand tahun 2014.

Kala itu Prayuth menggulingkan pemerintahan di bawah perdana menteri Yingluck Shinawatra yang dipilih secara demokratis.

Shinawatra bersaudara, baik Thaksin maupun Yingluck, saat ini berada di pengasingan, namun tetap memegang kekuatan di perpolitikan Thailand.

Banyak kelompok di negara itu yang masih loyal kepada mereka.

Pemilihan umum mendatang dipandang sebagai pertarungan antara koalisi Thaksin melawan kekuatan militer.

Tahun 2016, masyarakat Thailand menyetujui konstitusi baru yang digagas pimpinan angkatan bersenjata.

Konstitusi itu disebut didesain untuk melanggengkan pengaruh militer dan menghambat kelompok Thaksin untuk kembali memenangkan pemilu.

Militer Thailand memiliki sejarah panjang dalam intervensi politik.

Sejak era monarki absolut Thailand berakhir tahun 1932, angkatan bersenjata Thailand 12 kali menumbangkan pemerintahan sipil.

Andai saja langkah Ubolratana Mahidol mulus, kehadirannya dianggap sebagai ancaman besar terhadap militer.(aa.com.tr/bbc.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved