Sejumlah Tokoh Tanggapi Penetapan Slamet Ma'arif jadi Tersangka, Jusuf Kalla hingga Sandiaga Uno

Slamet Ma'rif ditetapkan sebagai tersangka setelah penyidik Polresta Surakarta melakukan serangkaian gelar perkara, Jumat (8/2/2019).

Editor: Amirullah
KOMPAS.com/LABIB ZAMANI
Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif seusai diperiksa di Mapolresta Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (7/2/2019). (KOMPAS.com/LABIB ZAMANI) 

"(Penetapan tersangka) itu haknya aparat. Tetapi tentu sekali lagi ya kalau orang sedikit-sedikit bicara masuk penjara, ngomong sedikit-sedikit masuk penjara."

"Tentu kan pemerintah katanya sayang dan cinta ulama, menghargai kritik, perbedaan. Kalau ada perbedaan sedikit-sedikit kena UU ITE, akan dirasakan publik (tidak adil)," kata Zulkifli di Kompleks Parlemen, Selasa (12/2/2019).

Zulkifli menambahkan jika pengakan hukum tidak adail maka kepercayaan terhadap penegak hukum juga akan rusak.

"Itu kan nanti kalau dirasa tidak adil ya akan merusak kepercayaan terhadap aparat penegak hukum," kata dia.

Baca: Jelang Pertemuan Trump Dengan Jong Un, Jenderal AS Sebut Korea Utara Masih Kembangkan Program Nuklir

Baca: 5 Fakta Kericuhan Sidang Ahmad Dhani di Surabaya, Jaksa dan Pengacara Saling Dorong

3. M Taufik

Penetapan Slamet Ma'arif sebagai tersangka dinilai oleh Ketua Umum Sekretariat Negara (Seknas) Prabowo-Sandi, M Taufik, sebagai suatu kepanikan dari kubu Jokowi.

"Sahabat kita Ketua 212 jadi tersangka. Ini bagian kalau kita perhatikan ini adalah bagian dari kepanikan," ujar Taufik di kantor Seknas Prabowo-Sandi, Jakarta Pusat, Selasa (12/2/2019).

Menurutnya, kepanikan dari kubu Jokowi akan menyebabkan blunder.

Blunder tersebut diartikan sebagai tanda kemenangan bagi kubu Prabowo-Sandi.

"Dari panik muncul menjadi blunder. Kalau blunder terus, Insya Allah ini tanda-tanda kita menang," ungkap dia.

Baca: Satu Mobil Box Dihadang di Peudada Bireuen, Pelaku Gunakan Senjata Api

Baca: Di Debat Pilpres Kedua, Prabowo Akan Ungkap Berbagai Kegagalan Pemerintahan Jokowi

4. Sandiaga Uno

Calon wakil presiden nomor urut 02 sekaligus mantan wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, menyatakan keprihatinannya terhadap kasus yang menimpa Slamet Ma'arif.

Menurutnya, seseorang tidak bisa dihukum akibat perbedaan pilihan politik.

"Janganlah orang dihukum karena pilihan politik," ujar Sandiaga ketika ditemui di Gedung Olahraga (GOR) Bulungan, Jakarta Selatan, Rabu (13/2/2019).

Sandiaga Uno menuturkan saat ini hukum yang berlaku justru memukul lawan dan melindungi kawan.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved