Abu Lueng Angen Ajak Umat Islam Perbanyak Shalawat untuk Hilangkan Gelisah
Shalat subuh berjamaah, jelas Abi merupakan kewajiban bagi umat Islam. Selain itu, merupakan kewajiban bagi ulama, pemimpin, untuk memberikan ilmunya.
Penulis: Seni Hendri | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Seni Hendri | Aceh Timur
SERAMBINEWS.COM, IDI - Tgk H M Jafar alias Abi Lueng Angen, mengajak umat Islam agar senantiasa memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhamad saw, dengan begitu kegundahan dan kegelisahan dalam diri manusia akan hilang.
“Rasulullah saw berpesan, perbanyak olehmu shalat akan aku. Karena dengan shalawat yang kita baca akan menghilangkan kegundahan dan kegelisahan,” ungkap Abi Lung Angen, saat mengisi tausiyah, seusai safari subuh berjamaah ke-43 di masjid Agung Darusshalihin, Idi Rayeuk, Aceh Timur, Minggu (17/2/2019).
“Kita bisa melihat, siapa pun kita, apa pun kegiatan kita baik pedagang, pelaut, abu-abu, waled-waled, pimpinan dayah, dan semuanya kita pasti merasa gelisah, hanya persoalannya saja yang berbeda-beda. Tapi, dengan shalawat kegelisahan dan kegundahan itu bisa diatasi,” jelas Abu Lueng Ange.
Baca: Sukses Jadi Jawara Miss Indonesia 2019, Ternyata Ini Jawaban Princess Megonondo Membuatnya Menang
Baca: Ini Urutan Enam Segmen Debat Kedua Calon Presiden Nanti Malam, Tayang di Empat Stasiun TV
Baca: Keny Suwanda, Anak Tukang Becak yang Menjadi Finalis Putri Indonesia Asal Aceh
Shalat subuh berjamaah, jelas Abi merupakan kewajiban bagi umat Islam. Selain itu, merupakan kewajiban bagi ulama, pemimpin, untuk memberikan ilmunya kepada orang awam, agar tidak terjadi pendangkalan akidah.
“Karena jika terjadi kemungkaran yang bertentangan dengan agama, baik masalah akidah, itu sama-sama wajib diselesaikan. Kita akan mendapatakan pahala apabila pemimpin dan ulama, mencerdaskan masyarakat awam, dan meluruskan akidah, karena itu antara Ulama dan Umara tidak bisa terpisahkan,” jelas Abu.
“Sebaliknya, jika pemimpin dan ulama diam, maka tunggu masanya akan mendapatkan azab dari Allah,” jelas Abu.
Terkait maraknya peredaran narkoba, jelas Abu pemimpin harus mengambil tegas untuk mengatasinya.
“Siapa orang yang melihat kemungkaran maka ia harus mencegahnya. Seperti Bupati, Kapolres, itu hak mereka karena mereka punya kekuatan (anggota). Adapun para ulama menghimbau dengan lidah. Ulama siap 24 jam untuk menyampaikan dengan lidah (tausiyah),” jelas Abu, seraya menyebutkan, tausiyah disampaikan melalui khutbah Jumat, dan pengajian majelis taklim.
Narkoba, kata Abu, haram. Karena tiap-tiap yang memabukkan itu haram. Sedikit banyak tetap haram.
“Kita (ulama) hanya menyampaikan, masalah mereka terima atau tidak itu terserah. Sekalipun anak kita yang berbuat harus kita cegah. Kalau dia tidak mematuhi terserah. Tugas kita menyampaikan,” ujar Abu.
“Tiap-tiap daging yang tumbuh dari yang haram itu tempatnya neraka,” tambah Abu.
Sedangkan, tiap-tiap tumbuhan tidak ada yang haram semua bisa dimakan. Kecuali bisa merusak akal. Seperti arak dan yang memabukkan.
“Ini semua harus kita waspadai pada generasi kita,” ujarnya.
Abi mengatakan, Safari subuh berjamaah mulai giat dilakukan tidak hanya di Aceh Timur, tapi juga di Aceh Utara, dan Kota Langsa.