Ramai Rumor Ahok Bakal Gantikan Ma'ruf Amin, Andi Arief Singgung Gus Dur yang Dikudeta Megawati

Terkait kabar serta isu yang beredar pun, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Andi Arief buka suara.

Editor: Amirullah
Kolase Tribunnews.com/ Tribun WOW
Andie Arief tanggapi Rumor Ahok gantikan Posisi Ma'ruf Amin 

Tahap 5, Ahok dan Hary Tanoe yang sama-sama berasal dari suku Tionghoa menjadi RI-1 dan RI-2.

Adanya pemberitaan tersebut langsung tuai polemik di tengah Pilpres 2019.

Baca: Jelang Debat Kedua Pilpres 2019 Jokowi vs Prabowo, Lihat Perbandingan Elektabilitas dari 10 Survei

Baca: Kronologi Kematian Pebalap M Zaki, Dipicu Serempetan dan Ditikam Debt Collector di Depan Temannya

Tanggapan Andi Arief

Andi Arief (TRIBUNNEWS.COM/RACHMAT HIDAYAT)

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Andi Arief buka suara terkait hal tersebut.

Melalui akun resmi twitternya Andi Arief, @Andiarief_ bahkan menyinggung soal Gus Dur yang dikudeta Megawati.

Sejak di unggahnya cuitannya tersebut pada Sabtu (16/2/2019) hingga Minggu (17/2/2019) sudah mendapat retweet sebanyak 1900 kali.

"Siapa bilang Kyai Makruf Amin gak bisa diganti Ahok. Bukannya dulu Gus Dur aja dikudeta Megawati. Pelakunya kan masih hidup," tulis politis Partai Demokrat yang lahir di lampung tersebut.

tak berhenti disitu saja, Andi Arief kembali menuliskan jika ia masih ingat betul tentang hal tersebut.

"Kalau anak-anak Gus Dur dan NU sudah melupakan Gus Dur yang dikudeta, saya belum," tambah cuitan Andi Arief melalui akun resmi Twitternya @AndiArief_.

Cuitan tersebut juga berhasil menyedot komentar dari para pengguna twitter.

Tercatat cuitan Andie RAief tersebut telah mendapat sebanyak 5.000 like serta 1200 komentar didalamnya.

Baca: Terkait Kabar Ahok Gantikan Maruf Amin, Mahfud MD Sebut Ada Permainan Politik Tingkat Tinggi

Pimred Indopos Buka Suara

Dengan ramainya pemberitaan tersebut, pimpinan redaksi (pimred) Indopos buka suara.

Pemimpin redaksi Indopos, Juni Armanto mengaku tidak mengira pemberitaan yang dimuat di medianya akan berbuntut panjang.

Mengutip dari Kompas.com, Juni Armanto mengatakan berita tersebut sebenarnya berupa bantahan atas hoaks yang beredar di media sosial.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved