Analisis Debat Capres

Ini 4 Fakta Bahasa Tubuh Capres Saat Debat, Mulai Jokowi Garuk Kuping Hingga Prabowo yang Tarik Dasi

Menurut Monica gerakan mengelus tangan adalah sebuah gerakan manipulatif. Ini terjadi baik pada Jokowi maupun Prabowo.

Penulis: Ansari Hasyim | Editor: Ansari Hasyim
Kolase/Tribunnews/Kompas.com
Capres Nomor Urut 01 Joko Widodo dan Capres Nomor Urut 02 Prabowo Subianto, saat Debat Pilpres pertama di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019). 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Debat Calon Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto, Minggu malam (17/2/2019) lalu berlangsung penuh dinamika dan polemik.

Terutama tentang isu unicorn dan penguasaan lahan yang dimiliki Prabowo.

Namun tahukah Anda, sepanjang debat berlangsung kedua Capres menunjukkan prilaku tententu yang biasa disebut dengan bahasa tubuh (body language).

Body language adalah komunikasi pesan nonverbal (tanpa kata-kata).

Menurut banyak penelitian, 70 persen dari semua komunikasi manusia adalah bahasa tubuh atau komunikasi non-verbal berupa perilaku fisik (anggota tubuh), bukan kata-kata, yang digunakan untuk mengungkapkan atau menyampaikan informasi.

Baca: VIDEO - Temu Ramah Pemilu di Aceh Barat

Baca: YARA Minta Prabowo Bagikan Lahan untuk Korban Konflik

Baca: 23 Nelayan Masih di Myanmar

Menarik untuk dicermati apa saja bentuk bahasa tubuh yang terjadi selama debat capres 2019 antara Jokowi dan Prabowo Subianto, Minggu malam (17/2/2019) lalu.

Berikut ini Serambinews.com mengulas analisis Pakar Bahasa Tubuh Monica Kumalasari saat memaparkan hasil analisisnya dalam acara Opsi yang ditayangkan stasiun televisi Metro TV, Selasa (18/2/2019).

1. Gerakan Mengelus
Tangan

Menurut Monica gerakan mengelus tangan adalah sebuah gerakan manipulatif. Ini terjadi baik pada Jokowi maupun Prabowo.

Gerakan ini sangat manusiawi. Bedanya kalau Jokowi tangannya berada di bawah perut, sedangkan Prabowo Iebih tinggi di atas perut.

Gerakan ini menunjukkan keduanya tegang di awal debat.

2. Gerakan Merapikan Dasi dan Jas

Gerakan Prabowo merapikan jas dan menarik dasi ini bukan dalam konteks negatif.

Kalau dilihat dalam struktur body language, gerakan ini dimasukkan dalam hirarki atau kasta rendah.

Gerakan bukan hanya ditunjukkan Prabowo, tapi juga Jokowi dengan gaya bebeda. Kalau dianalisis dapat ditarik beberapa hipotesis.

"Boleh jadi keduanya merasa tidak nyaman, atau saya ini adalah pemimpin. Jadi banyak hipotesis yang bisa dimunculkan," tegas Monica.

3. Pemilihan Kata

Prabowo lebih banyak menggunakan pilihan kata, 'apabila kami berkuasa'.

Sedangkan jokowi lebih banyak menggunakan kata-kata 'kerja'.

Ketika verbal yang digunakan adalah berkuasa, lalu bagaimana dengan body language yang digunakan?

Monica menjelaskan kalau dilihat cara berkomunikasi menjelaskan Prabowo lebih banyak mengehentakkan tangan ke atas dan bawah.

Sedangkan Jokowi lebih banyak menggunakan cara ilustratif untuk menjelaskan seperti tangannya membentuk lingkaran atau tangannya menggambarkan sesuatu yang lebih jauh.

Gerakan tangan Prabowo yang sering terlihat menghentak ke atas dan bawah, tidak terlepas dari latar belakang pendidikannya seorang militer.

Di kalangan militer sudah biasa dengan gaya kepemimpinan commanding atau gaya perintah (commanding leader) yang merupakan gaya militer.

Sedangkan jokowi menggambarkan dengan ilustratif apa yang dia lakukan.

"Tapi semua gestur ini lebih pada soal preferensi saja," sebut Monica.

4. Menggaruk Kuping

Beberapa kali Jokowi terlihat melakukannya di daerah kuping. Gerakan ini menurut Monica bisa memunculkan beberapa hipotesis.

Bisa jadi apa yang didengar Jokowi adalah sesuatu yang membuatnya risih atau hipotesis lain kuping Jokowi sedang gatal.

Lantas pesan apa yang bisa ditangkap audien dari bahasa tubuh kedua capres pada debat kedua tersebut?

Menurut Monica bahasa tubuh yang ditunjukkan kedua capres tidak untuk mengukur kualitas atau siapa yang ungggul.

Tapi analisis bahasa tubuh ini merupakan lebih kepada preverensi behaviour (kecenderungan perilaku) yang ditunjukkan kedua capres saat debat berlangsung.

Karena itu Monica menyimpulkan, untuk Capres Prabowo memiliki gaya kepemimpinan commanding atau gaya perintah (commanding leader) yang merupakan gaya militer bila kelak akan menjadi pimpinan.

Sedangkan Jokowi lebih kepada gaya memimpin dengan style kerja. Ini juga ditunjukkan dengan pakaian yang dikenakan keduanya saat debat.

Menurut Monica, Jokowi tampak tampil lebih santai atau kasual menandakan ia ingin cepat-cepat melaksanakan tugasnya atau bekerja, atau bisa juga ingin sesi debat cepat berakhir.

Sebaliknya Prabowo tampil lebih rapi dengan mengenakan jas dan dasi.

Monica juga mengatakan pada debat kedua kemarin kedua capres tampil beda.

Tidak seperti debat pertama dimana keduanya tidak mau menyampaikan ujaran kedamaian.

Tapi pada debat kedua ini suasananya lebih cair.

Seperti juga terlihat pada sesi akhir debat Jokowi dengan tersenyum sumringah mendekap Prabowo dan bersalaman.

"Pak Jokowi jarang tersenyum begitu," ujarnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved