2 Pria Tewas Dikeroyok Karena Dituduh Maling di Medan, Ternyata Tauke Bawang & Anak Pensiunan Polisi
Dua pria tewas diamuk massa di kawasan kampus Universitas Negeri Medan (Unimed), Selasa (19/2/2019) petang.
"Dia orangnya baik, nggak pernah aneh-aneh terakhir dia kerja doorsmeer di rumah kita ini," ujarnya.
Lebih lanjut, Poltak beberkan bahwa mahasiswa Unimed itu seperti pembunuh. Karena menurutnya sebelum ini ada juga orang meninggal disitu.
"Cemanalah 9 kereta hilang di situ, kalau tidak ada dugaan bermain Satpam mana mungkin itu bisa terjadi. Rektornya harus bertanggungjawab," tuturnya.
Poltak heran mengapa anaknya yang awalnya dituduh tidak ada STNK, kemudian dituduh mencuri sepeda motor.
Bahkan Joni hingga menelepon istrinya yang sedang hamil untuk mengantarkan STNK dan BPKB ke Unimed. Namun sesampainya di Unimed kondisi Stefan dan Joni sudah terkapar di kunci dalam Pos Satpam.
"Ini kan pembunuhan tidak manusiawi. Kalau dia mencuri kan ada polisi. Tapi ini STNK ketinggalan dituduh mencuri, dan parahnya saat kritis alibinya karena dia curi helm, kejam kali itu. Padahal si Joni itu kaya raya. Bapaknya toke bawang dan kalau mau beli motor 10, bisa dibelinya," beber Poltak.
Poltak menyebut penganiayaan anaknya beserta temannya terjadi di dekat Fakultas olahraga.
Ia tak menyangka Stefan begitu cepat pergi meninggalkannya.
"Kalau bisa nyawa tukar nyawa, tapi aku serahkan semua sama polisi. Seharusnya ke Percut Seituan ,dia lamban, makanya aku minta di tangani Polrestabes Medan," ujar Poltak.
Sedangkan Sutan Silalahi abang sepupu korban Joni Pernando Silalahi (30) saat ditemui di rumah duka di Jalan Tangkul I, Kelurahan Sidorejo Hilir, Kecamatan Medan Tembung, tidak menyangka adik sepupunya menjadi bulan-bulanan massa hingga meninggal dunia dengan penuh luka pukulan.
Saat ditemui di rumah duka, Sutan mengatakansetahu pihak keluarga, Jono beserta temannya hendak menjumpai temannya di Unimed.
Soal tudingan pencurian sepeda motor akibat Jono tidak membawa STNK saat keluar dari Universitas Negeri Medan, Sutan menjelaskan, Joni sempat menelpon istrinya untuk membawa BPKB ke Unimed, dikarenakan STNK terbawa oleh mertuanya ke Penang.
Namun saat keluarga datang untuk membawa BPKB kendaraan, korban sempat disembunyikan dan satu jam kemudian baru diketahui keberadaannya di Pos Satpam.
"Kondisinya saat ditemukan tergeletak dan mengeluarkan darah. Bisa dibilang dalam kondisi koma. Karena dia sudah tidak berdaya saat diangkat," tuturnya.

''Yang jelas saat kejadian itu dia tidak ada mencuri seperti yang dituduhkan. Namun beredar lagi bahwa ia maling helm. Sementara saat kejadian tidak ada helm. Entah helm siapa itu yang tiba-tiba muncul," katanya.