Kisah Inspiratif
Kisah Pria Pemecah Batu yang Tuna Netra Biayai 75 Yatim Piatu hingga Kuliah dan Sudah Berkerja
"Saya mulai merawat anak yatim maupun duafa yang punya ayah tetapi enggak pernah diurusin. Saya berani tanggung jawab ke Allah, saya urusin anak ini."
Editor:
Safriadi Syahbuddin
KOMPAS.com/ Ryana Aryadita
Kolase foto Sarono, tunanetra yang bekerja sebagai pemecah batu untuk biayai 75 anak yatim, Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur.
Ia mengaku dibantu para donatur yang sering memberikan sumbangan untuk membantu pendidikan puluhan anak angkatnya.
"Saya bukan yayasan, saya mendidik anak-anak hanya meminta kepada Allah, tetapi alhamdullillah ada saja donatur yang datang. Ada dari Cipinang, Rawa Belong, Bekasi, Depok, pernah juga dari Singapura sampai London itu kasih sumbangan," kata dia.
Ia berharap, apa yang diusahakannya saat ini bisa membawa kebaikan dan manfaat bagi para anak angkatnya. "Ini kan sedekah jariyah, insya Allah walaupun sedikit tetapi bisa bantu saya ketika sudah enggak di dunia," ujar dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pak Sarono, Biayai 75 Yatim-Piatu dengan Memecah Batu"