VIDEO – Bank Sampah di Gampong Lambung, Mengubah Sampah Menjadi Rupiah
Daur ulang dimulai dari tahapan pemilahan sampah, kemudian masuk ke mesin pencacah, sebelum akhirnya masuk proses ayak.
Penulis: Hari Mahardhika | Editor: Zaenal
VIDEO – Bank Sampah di Gampong Lambung, Mengubah Sampah Menjadi Rupiah
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Sampah telah mengancam kehidupan biota laut.
Tak heran kalau kemudian, masalah tersebut menjadi kegelisahan banyak orang.
Adalah Lambung, sebuah desa di Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh yang menggagas berdirinya bank sampah.
Sejak 2015, warga setempat telah mandiri dalam mengelola sampahnya.
Terbagi atas sampah organik dan nonorganik, sampah di sini dijadikan pupuk kompos dan didaur ulang menjadi bahan plastik.
Pupuk kompos berasal dari sampah organik warga setempat.
Sementara sampah non organik, juga dikumpulkan dari luar Gampong Lambung, khususnya dari Pulo Aceh.
Berkarung-karung sampah plastik, seperti botol air mineral menumpuk di sini.
Baca: Pegadaian Bentuk Bank Sampah di Surien
Baca: Hebat, Putra Aceh di Yogyakarta Ini Berhasil Mengembangkan 205 Bank Sampah dan Butik Daur Ulang
Gemal Bakri, koordinator Bank Sampah Lambung, menuturkan awal mula lahirnya ide tersebut.
Saban harinya, empat orang pekerja berkutat dengan sampah.
Daur ulang dimulai dari tahapan pemilahan sampah, kemudian masuk ke mesin pencacah, sebelum akhirnya masuk proses ayak.
Sebelum menjadi kompos, sampah organik membutuhkan waktu sekitar 2 mingguan.
Saban harinya, pekerja memproses 1.000 Kg sampah organik, untuk kemudian dijadikan kompos dan dibagi-bagikan kepada warga setempat secara cuma-cuma.
Sementara sampah nonorganik didaur ulang, menjadi bahan plastik untuk dijual.
Mengubah sampah menjadi rupiah.
Baca: PIM Beli AAF Rp 624 Miliar
Baca: Disbudpar Luncurkan ‘Calendar of Events’
NARATOR: ILHAM
EDITOR: RA KARAMULLAH