Polemik Puisi Munajat 212, Neno Warisman Jelaskan soal Pornografi dan Butuh Pemimpin yang Berpihak

Neno warisman menjelaskan satu di antara maksud puisi yang disampaikan berkaitan dengan pornografi.

Editor: Amirullah
Capture/YouTube/indonesia Lawyers Club
Neno warisman saat menjadi narasumber ILC yang terhubung melalui teleconference, Selasa (26/2/2019). 

SERAMBINEWS.COM - Ketua Presidium Relawan Tagar 2019 Ganti Presiden, Neno Warisman angkat bicara terkait polemik puisi yang dilantunkannya dalam acara Malam Munajat 212, Kamis (21/2/2019).

Neno warisman menjelaskan satu di antara maksud puisi yang disampaikan berkaitan dengan pornografi.

Hal itu disampaikannya melalui teleconference acara Indonesia Lawyers Club (ILC) yang mengusung tema 'Perlukah Pernyataan Perang Total Dan Perang Badar?' pada Selasa (26/2/2019).

Mulanya pembawa acara ILC, Karni Ilyas menanyakan terkait Puisi Munajat yang disampaikan Neno Warisman apakah menggambarkan situasi perang antara tentara muslim dan tentara kafir Quraisy sehingga Rasul meminta pertolongan Tuhan dengan doa.

"Apakah situasi sekarang menggambarkan sedemikian sampai dalam Malam Munajat 212 Mbak Neno berdoa seperti Rasul?" tanya Karni Ilyas.

Baca: Harga Emas Bergerak Turun, Berikut Rincian Harganya Hari Ini

Baca: Pasangan Selingkuhan di Aceh Barat Ini Tertangkap Mesum dalam Mobil di Semak-semak

"Iya yang pertama itu memang doa, doa yang sering saya hantarkan dalam kehidupan keseharian saya," jawab Neno Warisman.

Kemudian ia menjelaskan bahwa hal itu juga dicontohkan oleh Rasul.

Lantas, Neno Warisman juga menyatakan bahwa puisi yang disampaikannya merupakan satu diantara ekspresi dirinya sebagai seorang pendidik dan pencinta puisi.

Terkait hal itu, Neno Warisman mengungkapkan, puisi yang ia sampaikan berkaitan dengan masa depan anak-anak saat ini.

"Itu yang saya rasakan ketika kita dalam keadaan bagaimana anak-anak mendapatkan tantangan yang sangat besar, untuk hidup normal saja susah Bang Karni," ucap Neno Warisman.

Baca: Untuk Bertemu Donald Trump, Kim Jong-un Pilih Naik Kereta 60 Jam ke Hanoi, Alasannya?

"Karena mereka harus berhadapan dengan nilai-nilai yang permisif, yang sekarang kita rasakan benar, bagaimana anak-anak kita dengan mudah disasar untuk LGBT misalnya atau pergaulan bebas."

"90 persen menurut hasil penelitian Bang Karni, bukan kata saya, anak-anak kita sudah terpapar oleh pornografi yang luar biasa," sambungnya.

Melihat hal itu, Neno Warisman mengungkapkan kesedihannya soal banyaknya anak-anak zaman sekarang yang terpapar pornografi.

"Dan ini sudah kita lansir, kita sampaikan, kita gaungkan, ini ada bahaya yang besar bagi anak-anak kita," tutur Neno Warisman.

Baca: Syahrini dan Reino Barack Sah Suami Istri, Apa yang Dilakukan Luna Maya? Ayu Dewi Unggah Foto Ini

Untuk itu, ia menegaskan bahwa anak-anak membutuhkan seorang pemimpin yang berpihak pada mereka.

"Mereka butuh pemimpin-pemimpin yang berpihak kepada mereka. Mereka butuh ruang belajar yang baik, mereka butuh dukungan dari semua hal dalam perikehidupan mereka terutama nilai-nilai yang baik," kata Neno Warisman.

"Jadi ketika saya mengatakan ketidakadilan, hal-hal yang sifatnya menekan di masyarakat hari in, itu fokus kepada bagaimana nasib anak-anak kita, karena mereka yang memiliki peradaban dan juga pemilik masa depan."

"Jadi saya sekali lagi fokus kita adalah bagaimana anak cucu kita ke depan Bang Karni," tandasnya.

Lihat videonya di menit 08.40:

Baca: Soal Dalang Kerusuhan 1998, Kivlan Zen Tantang Wiranto Debat di TV

Baca: Haul Akbar Masyayikh dan Habaib Se-Madura, Teriakan Prabowo Presiden Menggema dari Ribuan Warga

Sebelumnya, Neno Warisman juga sempat menjelaskan bahwa puisinya tidak bermaksud untuk menjawab perang total yang pernah disampaikan oleh Ketua Harian Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Moeldoko.

"Enggak sama sekali, ingat juga enggak," tutur Neno Warisman.

"Yang saya pikirkan hanyalah bagaimana umat ini bisa memberikan manfaat dan juga kemenangan," sambungnya.

Terkait hal itu, Neno Warisman menyatakan bahwa puisinya untuk mewakili semua umat di Indonesia.

"Jadi kemenangan ini di sini kemenangan umat, bagaimana umat bayangkan kalau nanti ke depan generasi ke depan enggak bisa beribadah dengan baik, semua agama yang maksud," tutur Neno Warisman.

Ia juga menjelaskan bahwa puisi yang disampaikannya supaya semua umat mendapatkan kehidupan yang lebih baik lagi.

"Jadi saya sama sekali blas enggak inget bahkan enggak ada di kepala saya sedikit pun kata total, perang enggak ada sama sekali," kata Neno Warisman.

Baca: Luhut Panjaitan Mengaku Punya Lahan 6 Ribu Hektare Milik Negara di Kalimantan Timur

Puisi Neno Warisman

Diberitakan sebelumnya, doa dalam bentuk puisi yang menuai polemik itu dibacakan oleh Neno Warisman dalam acara Munajat 212 pada Kamis, (21/2/2019).

Sejumlah pihak menyebut bahwa puisi tersebut berkaitan dengan politik.

Akan tetapi, sebagian pihak lainnya justru mengapresiasi dan memuji puisi Neno Warisman.

Berikut adalah isi lengkap puisi Neno Warisman yang viral tersebut.

Allahu Akbar

Puisi munajat kuhantarkan padamu wahai berjuta-juta hati yang ada di sini

Engkau semua bersaudara dan kita bersaudara tersambung, terekat, tergabung bagai kalung lentera di semesta

Sorot-sorot mata kalian bersinar, wahai saudara

Mencabik-cabik keraguan

Meluluhlantakkan kesombongan

 

Karena mata-mata kalian nan jernih mengabarkan pesan kemenangan yang dirindukan, Insyaallah, pasti datang

Allahu Akbar

Kemenangan kalbu yang bersih

Kemenangan akal sehat yang jernih

 

Kemenangan gerakan-gerakan yang berkiprah tanpa pamrih

Dari dada ini telah bulat tekad baja

Kita adalah penolong-penolong agama Allah

 

Jangan halangi

Jangan sanggah

Jangan politisasi

Sebab ini adalah hati nurani

 

Dari mulut-mulut kita telah terlantun salawat, zikir, dan doa bergulir

Mengalir searah putaran bintang-bintang bertriliun banyaknya

Tersatukan dalam munajat 212

 

Miliaran matahari itu saudaraku

Merekatkan diri menjadi gumpalan kabut cahaya raksasa di semesta

Bukti kebesaran Allah Azza Wa Jalla

Begitulah kita saudaraku

Harusnya kita saling merekat

 

Wahai para pejuang fisabilillah di dalamnya

Ayo munajat

Ayo rekatkan umat

 

Jadikan barisanmu kuat dan saling rekat

Rekatkan Indonesiamu

Rekatkan jiwa-jiwamu

Rekatkan langkah dan tindakanmu

 

Ya Allah

Berjuta tangan para pejuang agamamu ini mengepalkan tinju mereka

Berseru-seru mereka

Menderu-deru mereka

 

Di setiap jengkal udara hingga terlahir takbir kemenangan

Kemenangan di ujung lelah menggema takbir bersahut-sahutan

Berjuta sajadah akan kita hamparkan sebentar lagi, kawan

 

Berjuta kepala menangis bersujud bersyukur

Basah air mata dalam bahagia kemenangan sebentar lagi tiba

Allahumma inni a'uzubika min jahdil bala'i wa darkisy syaqa'i wa su'il qada'i wa syamatatil a'da'i

 

Jauhkan kami dari bala musibah yang tak dapat kami atasi

Lindungkan kami dari kegembiraan orang-orang yang membenci kami

Rekatkan jiwa-jiwa patriot kami dalam keikhlasan

 

Di nadi-nadi kami

Di jantung-jantung kami

Di pundak-pundak kami

Di jari-jari kami

 

Yang telah memilih untuk hanya selalu berdua

Kita dan Allah Azza Wa Jalla

Selalu berdua

 

Kita dan Rasulullah kekasih semesta

Selalu berdua

Kita dan saudara mukmin saling menjaga

Selalu berdua

 

Kita dan pemimpin yang membela hak-hak umat seutuhnya

Duhai Allah Rabb

Jangan kau jadikan hati kami bagai si penakut pengecut

Sebab kami terlahir di tanah para pahlawan pemberani

 

Yang rela mengorbankan jiwa raga harta dan segalanya

Jangan jadikan hati kami lalai dan gentar

Karena kami lahir dan besar dibimbing para ulama kami yang sabar

 

Menetap jantung-jantung kami untuk menjadi pendekar

Yang berani berpihak pada yang benar

 

Duhai Allah

Jangan kau jadikan hati kami dari tertutup

Dari cahaya terang kebenaran yang menyala di malam-malam munajat

 

Saat Engkau turun ke jagat dunia

Telah Engkau bersaksikan

Kami tegak berdiri, ya Allah

 

Kami meminta menangis hingga basah sekujur diri kepada-Mu

Seluruh harapan kami dambakan

Akan Kau tolong atau Engkau binasakan

Akan Kau menangkan atau Engkau lantakkan

Itu hak-Mu

 

Namun kami mohon jangan serahkan kami pada mereka

Yang tak memiliki kasih sayang pada kami dan anak cucu kami

Dan jangan, jangan Engkau tinggalkan kami dan menangkan kami

Karena jika Engkau tidak menangkan

 

Kami khawatir ya Allah

Kami khawatir ya Allah

Tak ada lagi yang menyembah-Mu

 

Ya Allah

Izinkan kami memiliki generasi yang dipimpin

Oleh pemimpin terbaik

Dengan pasukan terbaik

Untuk negeri adil dan makmur terbaik

Takdirkanlah bagi kami

 

Generasi yang dapat kami andalkan

Untuk mengejar nubuwwah kedua

Wujud dan nyata

 

Dan lahirnya sejuta Al Fatih di Bumi Indonesia

Allah Rabb

Puisi munajat ini kubaca bersama saudara-saudaraku

Mujahid mujahidah yang datang berbondong-bondong dari segala arah

Maka inilah puisi munajat

 

Mengetuk-ngetuk pintu langit-Mu

Bersimpuh di pelataran keprihatinan

Atas ketidakadilan

 

Atas kesewenang-wenangan

Atas kebohongan demi kebohongan

Atas ketakutan dan ancaman yang ditebar-tebarkan

Atas kepongahan dalam kezaliman yang dipamer-pamerkan

 

Dalam pertunjukan kekuasaan

Yang mengkerdilkan Tuhan

Yang menantang kuasa Tuhan

Yang tidak percaya bahwa Tuhan pembalas sempurna

(TribunWow.com/Atri/Tiffany)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Polemik Puisi Munajat, Neno Warisman Jelaskan soal Pornografi sehingga Butuh Pemimpin yang Berpihak

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved