Sejarah Serangan Umum 1 Maret 1949: Soeharto, Soedirman, dan Cerita Kesaktian Letnan Kamaruddin
Pasalnya setelah Indonesia merdeka, Belanda sering kali mengeluarkan propaganda, bahwa negara ini sudah tidak memiliki kekuatan lagi.
Saat seorang sahabat mencarinya, ia ditemukan berada di wilayah Cempaka Putih, Jakarta, tinggal di sebuah gubuk sempit.
Presiden Soeharto diduga mengetahui keberadaannya, karena selalu memberikannya jatah sekarung beras.
4. Tidak Mempan Disuntik
Letnan Komaruddin berhasil dibujuk dan mau pulang ke Yogyakarta pada tahun 1972.
Tak lama kemudian, ia jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit (RS).
Namun saat dirawat, dokter kesulitan untuk menyuntiknya karena kulitnya keras.
Komaruddin kemudian meninggal dunia pada tahun 1973 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusumunegara.
5. Memiliki Nama Asli Eli Yakim Teniwut
Letnan Komaruddin memiliki nama asli Eli Yakim Teniwut.
Ia lahir di Desa Ohoidertutu, Kecamatan Kei Kecil Barat, Maluku Tenggara.
Dikutip dari Arsipindonesia.com, Komaruddin disebut-sebut sebagai cicit Kyai Abdur Rahman yang dikenal sebagai Mbah Tanjung, seorang ulama terkemuka di Ploso Kuning Minomartani, Sleman.
Mbah Tanjung hidup di era kekuasaan Sultan Hamengkubuwono I (1755-1792).
Ia juga diyakini merupakan keturunan langsung Bantengwareng, seorang panglima perang pasukan Pangeran Diponegoro.
Letnan Komaruddin pernah diusulkan untuk diangkat menjadi Pahlawan Nasional, tetapi belum diketahui perkembangannya hingga kini. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul 5 Fakta Letnan Komaruddin, Pejuang Sakti yang Terlibat dalam Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949