Hubungan Raja Salman dan Putra Mahkota Dikabarkan Retak, Keduanya Bersitegang Soal Kebijakan MBS

Keduanya diyakini tidak sepakat dalam beberapa isu kebijakan yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir.

Editor: Faisal Zamzami

Sebab, dia menilai MBS terlalu dini memindahkan adiknya ke posisi yang lebih senior setelah mengetahui perubahan itu melalui tayangan televisi.

Selain itu, dalam dekrit yang dikeluarkan 23 Februari, yang bertandatangan bukanlah Raja Salman, melainkan "Wakil Raja".

Pakar memercayai, gelar "Wakil Raja" yang ada dalam dekrit kerajaan itu tidak digunakan selama beberapa dekade terakhir.

Juru bicara Kedubes Saudi di Washington mengatakan, lumrah ketika Raja Salman mendelegasikan perintah kerajaan kepada MBS yang notabene adalah Putra Mahkota.

Kedubes menekankan pengumuman yang dibuat MBS merupakan perintah raja.

"Karena itu, kami tidak mengerti dengan setiap suara sumbang yang muncul," demikian keterangan juru bicara.

Baca: Dibantu H Uma, Mahasiswi Penghafal 20 Juz Alquran Ini Pun Bisa Kuliah Lagi

Baca: Live Streaming All England 2019- Marcus/Kevin, Anthony Ginting dan Jonatan Christie Berlaga Hari Ini

MBS dilaporkan membuat marah masyarakat pada Februari ketika berjalan di atas Kabah di Mekah sehingga Raja Salman diprotes cendekiawan Muslim.

Raja Salman juga disebut menyuarakan ketidaksenangannya terhadap cara Saudi merespon protes di Sudan dan Aljazair, maupun penanganan tahanan perang di Yaman.

Meski bukan reformator, Raja Salman mendukung pemberitaan bebas Saudi dalam protes Aljazair, dan tidak setuju dengan pendekatan garis keras MBS.

Neil Quilliam dari Chatham House yakin situasi situasi yang panas dalam beberapa pekan terakhir terjadi akibat salah penafsiran.

Quilliam menjelaskan meski MBS membuat beberapa keputusan secara pribadi, perubahan di Kedubes Saudi di AS merupakan kesepakatan bersama.

"MBS kecil kemungkinan bakal mendesak ayahnya dengan sangat keras mengingat dia masih membutuhkan dukungan Raja Salman," ucapnya.

Selain itu, meski absennya MBS merupakan pelanggaran protokol, Quilliam mengatakan tentunya dia mempunyai pertimbangan.

Saat ini, putra mahkota berusia 33 tahun itu tengah menghadapi kecaman internasional karena dianggap memerintahkan pembunuhan terhadap Khashoggi.

Kini, Raja Salman dilaporkan tengah berusaha memperbaiki citra buruk Saudi yang diterima karena kasus pembunuhan Khashoggi.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved