Luar Negeri
Karena Jebakan Cinta, Komandan Tank Perempuan Pemberontak pro-Rusia Membelot ke Ukraina
Seorang sumber mengungkapkan Dryuk jatuh ke dalam operasi "jebakan cinta" yang dilancarkan Kiev
Dalam rencana tersebut, dia berujar "dokumen pengenal khusus" dibuat oleh setiap pasukan Rusia yang hendak masuk ke Ukraina.
Dokumen palsu itu menjadikan prajurti Rusia menjadi warga Region Donetsk dan Luhansk, sesuai hukum internasional membuat mereka menjadi warga Ukraina.
Baca: Liga Champions - Misi Balas Dendam Ajax Amsterdam Sukses Gebuk Real Madrid di Bernabeu
Dryuk menyatakan dia siap memberikan bukti itu kepada Pengadilan Internasional di Den Haag, dan siap angkat senjata bagi Ukraina.
"Jika mereka menyuruh saya membawa senapan mesin, saya bakal melakukannya. Jika mereka meminta saya menaiki tank, saya bakal menggunakan tank Ukraina," tegas dia.
Mantan komandan pasukan pemberontak Igor Strelkov menyebut Dryuk sebagai "Yudas" karena memutuskan berkhianat dari Rusia.
Meski begitu, dia membenarkan kisah Dryuk mengenai rencana yang berujung kepada penghancuran delapan tank T-72 Rusia.
Seorang sumber mengungkapkan Dryuk jatuh ke dalam operasi "jebakan cinta" yang dilancarkan Kiev.
Baca: Setelah Bercinta, Nenek 75 Tahun Dibunuh Kekasihnya Pemuda Berusia 27 Tahun, Terungkap Motifnya
"Mungkin saja dia benar-benar jatuh cinta," ujar blogger “Chervonets Andryukha”.
"Tuhan yang bakal mengadilinya. Namun jika pengkhianatannya menyebabkan saudaranya terbunuh, dia bakal bertanggung jawab," kata Andryukha.
Pemerintahan pemberontak pro-Rusia bernama Republik Rakyat Donetsk (DPR) menyatakan Dryuk diculik di Moldova ketika mengunjungi kerabat.
Menurut DPR, Dryuk dipaksa untuk mengucapkan perkataan konyol.
"Pasukan khusus Ukraina menggunakan taktik keji untuk memengaruhinya," ujar mereka.(*)
Baca: Presiden Rusia Ancam Amerika Serikat Dengan Rudal Hipersonik, Kurang Dari 5 Menit Hantam Sasaran
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Komandan Tank Perempuan Pemberontak Pro-Putin Membelot ke Ukraina karena "Jebakan Cinta