Benarkah Game Kekerasan Jadi Pemicu Penembakan Brutal di Selandia Baru? Begini Menurut Hasil Riset

Brenton Tarrant, secara brutal menembaki jamaah masjid yang hendak menunaikan ibadah Salat Jumat di Selandia Baru, Jumat (15/3/2019).

Editor: Amirullah
Business Insider
Game kekerasan 

Semua peserta telah memainkan shooter video game, termasuk Call Of Dutyatau Counterstrike untuk setidaknya dua jam sehari selama empat tahun terakhir, meski waktu bermain rata-rata adalah empat jam setiap hari.

Peneliti lalu membandingkan prilaku gamer dengan kelompok yang tidak memiliki pengalaman video game kekerasan, dan yang tidak bermain gamesecara teratur.

Untuk menguji kemampuan gamer dalam hal empati dan agresi, para peneliti melakukan kuesioner psikologis.

Kemudian, saat menjalani scan MRI, para gamer ditunjukkan serangkaian gambar yang dirancang untuk memancing berbagai tanggapan emosional.

Menggunakan scanner MRI pula, para peneliti mampu mengukur bagian-bagian tertentu dari otak, untuk membandingkan aktivitas dan tanggapan dari gamer dan non-gamer.

Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan antara dua kelompok, keduanya menunjukkan respon otak mirip dengan gambar.

Dr Szycik mengatakan timnya terkejut dengan temuan mereka, yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Psychology.

Dia mengatakan mereka menunjukkan bahwa efek negatif dari video game kekerasan pada perilaku, hanya bersifat jangka pendek. Tapi, ia menambahkan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan.

Hanya saja Dr Szycik menambahkan, penelitian ini dilakukan pada laki-laki dewasa, bukan pada anak-anak. Sehingga, baiknya orangtua mencegah anak-anak bermain game kekerasan jenis apapun, hingga usia mereka dewasa atau di atas 18 tahun.

Pasalnya, efek jangka pendek dari game kekerasan sangat mungkin ada. Dan anak-anak lebih mudah menyerap apa yang mereka dapatkan dan berisiko memiliki dampak hingga jangka panjang. (TribunStyle.com/*)

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Benarkah Penembakan Brutal Brenton Tarrant di Selandia Baru Terpicu Game Kekerasan? Ini Jawabannya

Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved