Breaking News

Terorisme di Selandia Baru

Inilah 6 Fakta Brenton Tarrant, Pelaku Teroris di Selandia Baru, Belajar Kekerasan dari Game

Brenton Tarrant, pelaku penembakan sadis di masjid Kota Christchurch menjadi pelaku yang pertama kali terindentifikasi.

Editor: Amirullah
Wartakota dan versatile1.wordpress.com
Penembakan Christchurch Mirip Game, Ternyata 5 Games Sadis Penuh Kekerasan Ini Berbahaya Lho! 

SERAMBINEWS.COM - Fakta-fakta Brenton Tarrant, pelaku penembakan brutal Selandia Baru terungkap.

Brenton Tarrant, pelaku penembakan sadis di masjid Kota Christchurch menjadi pelaku yang pertama kali terindentifikasi.

Ia tak segan menunjukkan wajahnya dalam video yang berdurasi sekitar 17 menit saat melancarkan aksinya.

Berikut TribunStyle.com rangkum fakta-fakta sosok Brenton Tarrant, dikutip TribunStyle.com dari Mirror.co.uk, Sabtu (16/3/2019).

Baca: Kisah Tiga Mahasiswa Indonesia Lolos dari Serangan Teroris, Berlindung di Rumah di Sekitar Masjid

Baca: Benarkah Game Kekerasan Jadi Pemicu Penembakan Brutal di Selandia Baru? Begini Menurut Hasil Riset

1. Masa Kecil

Brenton Tarrant lahir dan besar di Australia.

Dalam supremasi kulit putih, Tarrant menggambarkan dirinya sebagai 'orang kulit putih biasa'.

Brenton Tarrant, pria biadab yang melakukan aksi penembakan brutal para jamaah Salat Jumat di Selandia Baru. (heavy.com)

Tarrant lahir di tengah keluarga kelas pekerja dengan penghasilan rendah.

Ini diungkapkan olehnya dalam manifesti 'Pengganti Hebat' yang dipasangnya secara online sebelum aksi pembunuhan sadis ini.

"Orangtua saya memiliki saham Skotlandia, Irlandia, dan Inggris. Saya memiliki masa kecil yang teratur, tanpa masalah besar," terangnya.

Tarrant sendiri kurang berminat dalam masa pendidikannya.

"Aku memiliki sedikit minat dalam pendidikan selama sekolahku, nyaris tidak mencapai nilai kelulusan." imbuhnya.

"Aku hanya pria kulit putih biasa dari keluarga biasa," lanjutnya.

Baca: Bertuliskan Pengungsi Selamat Datang di Neraka di Senjata Tipe AR 15 Milik Brenton Tarrant

2. Ayah Meninggal karena Kanker

Mantan atasan Tarrant, Tracey Grey menuturkan ayah kandung Tarrant meninggal karena kanker yang dideritanya.

Peristiwa penembakan di Masjid Selandia Baru (Instagram/ teukuwisnu)

Ia meninggal dunia jelang kelulusan Tarrant dari bangku SMA.

3. Mengaku Diajari Kekerasan

Dalam tayangan yang diunggahnya sendiri, Tarrant bertanya pada dirinya sendiri dan menjawabnya.

Di suatu bagian ia bertanya, "Apakah Anda diajari kekerasan dan ekstrimisme melalui permainan video, musik, film sastra?"

Tarrant menjawabnya, "Ya, Spyro The Dragon 3 mengajariku etnonasionalisme. Fortnite melatihku menjadi seorang pembunuh dan menyisir mayat musuh-musuhku."

Dalam videonya tersebut, Tarrant mengatakan ingin menghasut kekerasan dan secara langsung mengintimidasi para imigran untuk meninggalkan negara barat.

Baca: KPK Amankan Uang Rp 100 Juta dalam OTT Romahurmuziy, Diduga Terkait Suap Jabatan di Kemenag

4. Kesaksian Mantan Atasan

Jauh sebelum aksi brutalnya, Tarrant bekerja sebagai seorang peatih kebugaran profesional di Big River Gym, Kota Grafton, New South Wales sebelah utara.

Dia bekerja di gym tersebut setelah lulus sekolah pada tahun 2009 hingga 2011.

Korban penembakan teroris di Selandia Baru dievakuasi. (TV New Zealand/AFP)

Penuturan Tracey Gray, manajer di tempat Tarrant bekerja, ia membenarkan jika pelaku penembakan sadis adalah mantan pegawainya.

Menurutnya, Tarrant berhenti bekerja di gym karena ingin berkeliling ke sejumlah negara Asia dan Eropa.

"Dia pelatih kebugaran yang sangat berdedikasi. Dia bekerja dalam program kami untuk melatih anak-anak di lingkungan secara gratis, dan dia sangat menyukai pekerjaan itu," tuturnya.

5. Sangat Menyukai Senjata Api

Menurut Gray, Tarrant adalah sosok yang sangat menyukai senjata api.

Ia menduga, ada yang mengubah pribadi Tarrant selama ia bepergian ke luar negeri.

Pasalnya, Tarrant sempat bekerja di Bitconnect, sebuah perusahaan mata uang digital untuk membiayai perjalanannya.

Tarrant sendiri pernah berkunjung ke sejumlah negara di Eropa, Asia Tenggara, dan Asia Timur.

Baca: Terkait OTT KPK di Sidoarjo, Ada 12 Orang yang Dibawa Bersama Romahurmuziy ke Jakarta, Ini Daftarnya

6. Berdedikasi dalam Dunia Olahraga

Di mata Gray, Tarrant sangat berdedikasip pada olehraga.

Ia sangat rutin berolahraga keras bahkan cenderung berlebihan.

"Sejujurnya saya tidak percaya seseorang yang pernah berhubungan dengan saya setiap hari bisa melakukan sesuatu yang ekstrem seperti ini," pungkas Gray.

Dikabarkan sebelumnya, sebanyak 49 orang tewas dalam aksi penembakan sadis yang dilancarkan ketika warga Muslim menunaikan salat Jumat.

Kejamnya, pelaku menyiarkan secara langsung aksi kejahatannya itu melalui live streaming internet.

Video brutal aksi penembakan itu bahkan sempat tersebar di media sosial.

Kini, pihak berwenang telah menghapusnya.

Pelaku sendiri diketahui awalnya mengemudikan mobilnya ke Masjdi Al-Noor di Deans Ave, Christchurch.

Ia mulai memarkirkan mobilnya di dekat jalan masuk mobil.

Terlihat di dalam rekaman, mobil yang dikemudikan pelaku berisi sejumlah senjata api dan amunisi yang diletakkan di kursi penumpang bagian depan.

Kepolisian Selandia Baru sendiri telah menangkap tiga pria dan seorang wanita yang diyakini sebagai pelaku aksi penembakan di dua masjid di Kota Christchurch.

Seorang pelaku penembakan diamankan teridentifikasi bernama Brenton Tarrant.

(TribunStyle.com / Salma Fenty Irlanda)

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul 6 Fakta Brenton Tarrant, Pelaku Penembakan Selandia Baru, Suka Senjata, Belajar Kekerasan dari Game

Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved