Terorisme di Selandia Baru
Sosok Daud Nabi, Diterjang Peluru untuk Selamatkan Jemaah Lain, Saat Hidup Suka Bantu Pengungsi
Penembakan di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, pada Jumat (15/3/2019), menciptakan duka mendalam di berbagai penjuru dunia.
Omar, yang tidak ikut salat Jumat karena tengah bekerja, sempat menghubungi ponsel pria 71 tahun tersebut namun tidak mendapatkan jawaban.
Dia segera menuju masjid ketika mendengar kabar penembakan itu.
Ia pun mendengar kisah kepahlawanan ayahnya utnuk menyelamatkan jemaah lainnya.
Di mata Omar, Nabi adalah sosok yang membantu pengungsi yang ingin memulai hidup baru di Selandia Baru dan merupakan presiden aosiasi Afghanistan.
"Dia membantu setiap orang yang menjadi pengungsi. Entah Anda berasal dari Palestina, Irak, Suriah. Dia adalah orang pertama yang mengulurkan tangan," katanya.
Keluarga Nabi pindah ke Selandia Baru dari Afghanistan ketika Uni Soviet menginvasi negara tersebut apda 1979 hingga 1989 silam.
Menggunakan senapan semi-otomatis hingga shotgun, Tarrant yang menyiarkan aksinya di media sosial menyerang dan membunuh 50 orang.
Dia pertama menyerang Masjid Al Noor dan menewaskan 41 jemaah di sana sebelum bergerak menuju Masjid Linwood dan melakukan penembakan.
Polisi bergerak cepat dengan menangkap empat orang, tiga pria dan satu perempuan, di dalam mobil beberapa jam setelah penembakan terjadi.
Petugas mengungkapkan mereka menemukan dua bom rakitan di mobil para terduga teroris, dan berhasil dinetrelkan oleh militer.
Sementara jumlah korban luka juga tercatat sebanyak 50 orang dengan 36 di antaranya masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Kepastian jumlah korban tewas tersebut setelah proses pemindahan jenazah para korban dari dua lokasi penembakan rampung dilakukan.
"Kami telah dapat memindahkan seluruh korban dari kedua lokasi kejadian dan dari situ kami dapat menemukan korban lain," ujar Mike Bush, komisaris polisi Selandia Baru, dilansir The Independent, Minggu (17/3/2019).
"Jumlah korban tewas kini berjumlah 50 orang. Saya juga ingin menyampaikan jumlah korban luka juga mencapai 50 orang," ujarnya.
Bush menambahkan, sebanyak 36 korban luka masih dirawat di rumah sakit Christchurch, dengan 11 di antaranya dalam kondisi kritis.