Terorisme di Selandia Baru
Istrinya Meninggal Ditembak Teroris di Masjid Selandia Baru, Pria Ini Maafkan Pembunuh Sang Istri
Farid Ahmad, nama pria itu, mengatakan telah memaafkan pelaku dan menegaskan memafkan adalah langkah terbaik menuju masa depan.
Farid menambahkan, dia tak menemukan istrinya saat meninggalkan masjid.
Dia baru mengetahui nasib sang istri setelah seseorang mengambil foto jenazahnya.
"Foto jenazahnya ada di media sosial. Seseorang kemudian memperlihatkan foto itu kepada saya dan saya mengenalinya dengan mudah," kata dia.
Farid melanjutkan, jika dia bisa duduk bersama dengan pelaku penembakan, dia akan mendorong pria itu untuk memikirkan kembali hidupnya.
"Saya akan katakan kepada dia bahwa dia memiliki potensi untuk menjadi orang baik. Menjadi penolong orang lain, menyelamatkan kemanusiaan dan bukan menghancurkannya," ujar Farid.
"Saya ingin dia memandang hal positif di dalam dirinya dan saya berdoa agar dia menjadi orang baik satu hari nanti. Saya tak menaruh dendam apapun," Farid menegaskan.
Sementera itu otoritas Selandia Baru akan segera memulai proses untuk mengembalikan sisa jenazah korban serangan teror di masjid kepada pihak keluarga.
Sebanyak 50 jenazah korban yang telah dipindahkan dari dua masjid yang menjadi sasaran penembakan massal di kota Christchurch akan segera dikembalikan mulai Minggu (17/3/2019) malam.
Proses penyerahan kembali jenazah korban ke pihak keluarga akan dilakukan secepatnya sehingga keluarga korban dapat segera melangsungkan upacara pemakaman.
Petugas koroner mengatakan, mereka akan menyerahkan kembali setidaknya satu jenazah pada Minggu malam dan paling lambat pada Rabu (20/3/2019) seluruh 50 jenazah sudah bisa dipulangkan.
"Seluruh korban meninggal telah menjalani CT scan, pengambilan sidik jari, dan barang-barang yang dikenakan sudah dicopot," kata Kepala Koroner, Deborah Marshall, menambahkan pengambilan cetakan gigi dan pemeriksaan pasca-kematian juga telah dilakukan.
Sementara Perdana Menteri Jacinda Ardern menegaskan, jenazah para korban meninggal akan mulai dipulangkan ke pihak keluarga malam ini dan semua diharapkan sudah selesai diserahkan pada Rabu.
Pihak keluarga korban telah mendesak agar jenazah anggota keluarga mereka yang tewas dalam aksi teror dapat segera dikembalikan untuk dimakamkan.
Kebiasaan dalam ajaran Islam bahwa seseorang yang meninggal harus segera dimakamkan dan tidak boleh ditunda-tunda.
Namun pemerintah Selandia Baru dan tim penyelidik terpaksa meminta keluarga korban untuk menunggu agar tidak ada kesalahan dalam proses penyelidikan.