Begini Kisah Pemancar Radio Rimba Raya yang Diselundupkan dari Malaya

Banyak cerita mengiringi keberadaan Radio Rimba Raya. Adalah tentara Divisi Gajah I yang memesan peralatan pemancar Radio Rimba Raya, dari Malaysia.

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Taufik Hidayat
Dok: Surat Kabar Pelita
H Bustanil Arifin, saat menjabat Menteri Koperasi/Ka Bulog, meresmikan prasasti monumen Radio Rimba Raya, di Desa Rimba (Rime) Raya Aceh Tengah (sekarang masuk Bener Meriah). Peresmian dilakukan pada Selasa, 27 Oktober 1987. Dalam gambar tampak Ibrahim Hasan dan Ny Ummi Salamah (kanan), istri Kolonel Hoesen Yoesoef. 

Sejarawan UGM, Mukhtar Ibrahim membenarkan hal ini.

Keterangan serupa ditulis dalam buku “Peranan Radio di Masa Kemerdekaan di Sumatera Utara,” ditulis Drs Muhammad TWH.

Anggota Divisi X, Syarifuddin Thaib yang juga Wakil Ketua/Ajudan Komandan Divisi X Kononel M Hoesein Yoesoef, dan John Ekel, serta anggota Divisi X membenarkan hal ini.

Tapi Ali Hasjmy dan TA Talsya menyebut, John Lie lah yang membeli peralatan tersebut.

Sementara, Ikmal Gopi, sutradara film dokumenter Radio Rimba Raya yang meneliti riwayat John Lie, seorang keturunan Cina – Manado yang menjabat Kepala Syahbandar Cilacap, menyebutkan bahwa John Lie baru berangkat ke Singapura menumpang kapal Inggris pada 1947, saat meletus Agresi Militer I.

Baru pada bulan September 1947, John Lie singgah ke Pelabuhan Bilik Medan dan kemudian Pelabuhan Raja Ulak di Kuala Simpang.(*)

Baca: ‘Tol Laut’ Layari Meulaboh-Sinabang

Baca: Jembatan Baru di Kilometer 12 Jalan Bireuen-Takengon Mulai Dibangun, Ini Target Pengerjaannya

Baca: Huawei P30 Pro dan Lite Masuk Indonesia Pertengahan April, Cek Spesifikasi dan Perkiraan Harganya

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved