Isra Miraj
Isra Mi'raj - Rasulullah SAW Diperlihatkan Neraka Penuh Pendosa, Suatu Kaum Berenang di Lautan Darah
Peristiwa Isra Miraj menjadi peristiwa besar dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW.
Mereka memotong-motong lidah dan bibirnya sendiri dengan menggunakan gunting dari besi.
Setiap kali lidah dan bibirnya terpotong, setiapkali itu pula bibir dan lidahnya kembali seperti sediakala, lalu dipotong lagi dan seterusnya.
Rasulullah pun kembali bertanya kepada Jibril, "siapa mereka?"
Jibril menjawab, "Mereka adalah penceramah dan ahli pidato fitnah yang kerjanya menyuruh orang mengerjakan sesuatu, tapi mereka tidak melakukannya. Mereka orang yang suka ceramah, tapi tidak sesuai dengan kata dan perbuatannya."
Kemudian, Rasulullah melihat seekor banteng besar keluar dari dalam perut yang besar.
Banteng itu ingin masuk lagi, tapi tak bisa. Hal tersebut membuat Rasulullah terheran-heran.
Maka beliau kembali bertanya kepada Jibril dan dijawab, “Ia adalah perumpaan seorang yang berjanji dan bersumpah, tapi tak mampu ditunaikan."
Rasulullah juga melihat suatu kaum berenang di lautan darah. Mereka berenang di sana dan memakan batu-batuan ke dalam mulutnya.
Nabi Muhammad SAW bertanya kepada Jibril tentang mereka, lalu dijawab, “Mereka adalah pemakan uang riba.”
Selanjutnya, Rasulullah melihat orang-orang yang meninggalkan daging segar dan mengerumuni daging busuk.
Rasulullah kembali bertanya kepada Jibril, "siapa mereka?," Jibril menjawab, “Mereka adalah para pezina.
Lelaki yang mempunyai istri halal dan sehat, tetapi ditinggalkan dan mencari perempuan haram yang berpenyakit.
Begitu pula sebaliknya, perempuan yang mempunyai suami yang halal dan sehat, tapi dia mencari lelaki yang haram di jalan.”
Tak lama kemudian, Rasulullah melihat seorang lelaki sedang memikul barang yang tidak kuat dipikulnya.
Namun ia masih menambah pikulannya itu dengan memasukkan barang-barang lain. Rasulullah bertanya tentang orang itu.
Jibril pun menjawab, “Ia adalah orang yang sedang membawa amanat meskipun tidak sanggup ditunaikan. Bebannya sudah berat, ia tambah lagi dengan amanat yang baru.”